Dominasi Tanpa Gol, Ini 4 Alasan Indonesia Gagal Tembus Pertahanan Lebanon

Kamis 11 Sep 2025, 20:00 WIB
4 alasan Indonesia gagal tembus pertahanan Lebanon (Sumber: Instagram/@nathantjoeaon)

4 alasan Indonesia gagal tembus pertahanan Lebanon (Sumber: Instagram/@nathantjoeaon)

POSKOTA.CO.ID - Hasil imbang 0-0 antara Timnas Indonesia dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin, 8 September 2025, menyisakan sejumlah evaluasi penting.

Skuad Garuda tampil sangat dominan dengan penguasaan bola mencapai 81 persen, namun tidak satu pun gol tercipta.

Pertandingan ini sekaligus memperlihatkan kekuatan serta kelemahan tim asuhan Patrick Kluivert.

Berikut empat faktor utama yang membuat Indonesia gagal meraih kemenangan:

Baca Juga: Timnas Indonesia Imbang Lawan Lebanon, Ranking FIFA Naik Tipis

  1. Lini Depan Kehilangan Sosok Ole Romeny

Absennya Ole Romeny karena cedera berdampak besar pada ketajaman lini serang. Mauro Zijlstra yang dipercaya tampil sejak awal belum menunjukkan performa optimal, sementara Adrian Wibowo dan Ramadhan Sananta juga tidak bisa memberi perbedaan berarti. Tanpa striker murni yang konsisten, dominasi penguasaan bola tidak menghasilkan gol.

  1. Pola Serangan Kurang Bervariasi

Meski unggul jauh dalam penguasaan bola, Indonesia masih minim kreativitas dalam membangun serangan. Skuad Garuda terlalu sering mengandalkan crossing dari sisi sayap dan aksi individu winger. Absennya Marselino Ferdinan dalam kondisi terbaik membuat alur dari lini tengah ke depan kurang mulus.

  1. Eksperimen Taktik Belum Maksimal

Patrick Kluivert masih mencoba meracik komposisi ideal. Salah satu percobaan adalah memainkan Calvin Verdonk di posisi gelandang bertahan. Meski cukup mampu mengatur tempo, visinya belum setajam Thom Haye. Formasi 4-2-3-1 memang memperkuat penguasaan bola, namun belum efektif untuk mengubahnya menjadi peluang matang.

  1. Disiplin Pertahanan Lebanon

Tidak bisa dipungkiri, pertahanan Lebanon tampil solid sepanjang laga. Mereka sukses meredam agresivitas Garuda dan membuat lini depan Indonesia frustrasi. Walau hanya mencatat dua tembakan, strategi bertahan mereka efektif mengamankan hasil imbang.

Baca Juga: Profil Adrian Wibowo: Calon Bintang Muda Timnas yang Dibesarkan dari Akademi LAFC

Evaluasi Menuju Kualifikasi Piala Dunia

Hasil imbang ini menjadi bahan pembelajaran berharga bagi Timnas Indonesia sebelum menghadapi lawan berat dari Asia Barat seperti Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Berita Terkait


News Update