Profil Nadiem Makarim (Instagram/@nadiemmakarim)

Nasional

Profil Nadiem Makarim: Dari Founder Gojek, Menteri Jokowi, hingga Terseret Kasus Korupsi Chromebook

Jumat 05 Sep 2025, 07:07 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pada Mei 2025, publik dikejutkan oleh kabar resmi penetapan Nadiem Anwar Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook. Kasus ini diduga merugikan negara hingga Rp1,98 triliun.

Padahal, nama Nadiem selama ini identik dengan inovasi dan pembaruan kebijakan pendidikan. Namun kini, jejak prestasi tersebut tercoreng oleh dugaan praktik korupsi yang menyentuh jantung dunia pendidikan.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa PTK Dapat Bantuan, Kemenag Siapkan Rp171 Miliar untuk KIP Kuliah 2025

Kronologi Kasus Chromebook

Isu laptop mahal untuk pelajar pertama kali mencuat pada Agustus 2021. Saat itu, publik mempertanyakan harga unit Chromebook yang mencapai Rp10 juta per perangkat, jauh di atas pasaran. Meski sempat mereda, kasus ini kembali hangat setelah Kejaksaan Agung membuka penyidikan resmi pada 20 Mei 2025.

Beberapa poin penting dalam kasus ini antara lain:

  1. Periode pengadaan 2019–2023 saat Nadiem masih menjabat sebagai Mendikbudristek.
  2. Dugaan mark-up harga pengadaan laptop hingga berlipat ganda dari harga pasaran.
  3. Kerugian negara diperkirakan mencapai hampir Rp2 triliun.
  4. Status Nadiem langsung berubah menjadi tahanan di Rutan Salemba.

Reaksi Publik dan Media Sosial

Penetapan tersangka ini sontak menjadi trending di berbagai platform, terutama X (Twitter). Banyak warganet mengekspresikan kekecewaan mendalam terhadap sosok yang dahulu dikenal sebagai inovator pendidikan.

Beberapa komentar publik yang mencerminkan kemarahan rakyat:

Ungkapan tersebut mencerminkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik, khususnya dalam sektor pendidikan yang semestinya steril dari praktik korupsi.

Jejak Karier Nadiem Makarim: Dari Gojek hingga Politik

Kasus ini semakin menyita perhatian karena sosok Nadiem bukanlah figur biasa.

Bagi sebagian masyarakat, Gojek masih dianggap sebagai warisan terbesar Nadiem. Namun kini, jejak tersebut dipertanyakan kembali karena reputasi yang tercoreng oleh kasus korupsi.

Kebijakan Pendidikan yang Kontroversial

Selama menjabat sebagai Menteri, Nadiem dikenal dengan jargon “Merdeka Belajar”. Beberapa kebijakan yang ia gulirkan antara lain:

  1. Merdeka Belajar: memberi ruang fleksibilitas sekolah dalam menyusun kurikulum.
  2. Kampus Merdeka: program magang dan pembelajaran di luar kampus.
  3. Asesmen Nasional: pengganti Ujian Nasional.
  4. Hybrid learning saat pandemi.
  5. Zonasi PPDB yang memicu keluhan luas dari masyarakat.

Meski banyak inovasi, kritik keras juga muncul, terutama soal implementasi yang dianggap terburu-buru dan membingungkan tenaga pendidik serta siswa. Kini, kebijakan tersebut kembali diperbincangkan, dengan narasi baru: apakah reformasi pendidikan yang dijalankan bersih dari kepentingan pribadi?

Baca Juga: Beredar Kabar Rujuk, Pengadilan Agama Tegaskan Proses Cerai Arhan Pratama dengan Azizah Salsha Masih Berjalan

Dampak Sosial dan Politik

Kasus ini tidak sekadar menjerat seorang mantan menteri, tetapi juga menyentuh dimensi lebih luas:

Hukuman dan Proses Hukum

Nadiem kini menjalani masa penahanan 20 hari di Rutan Salemba. Namun proses hukum kemungkinan akan berlangsung panjang, dengan potensi hukuman berat mengingat nilai kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah.

Publik menunggu, apakah kasus ini akan menjadi preseden penting pemberantasan korupsi di sektor pendidikan, atau hanya menjadi “drama politik” sesaat.

Kasus korupsi laptop Chromebook yang menjerat Nadiem Makarim adalah cermin rapuhnya integritas pejabat publik. Dari seorang inovator teknologi hingga menteri muda yang membawa jargon perubahan, perjalanan hidupnya kini terhenti di balik jeruji besi.

Lebih dari sekadar kisah pribadi, kasus ini adalah pengingat keras bahwa pendidikan harus steril dari korupsi, sebab di dalamnya tersimpan masa depan bangsa.

Masyarakat berharap agar hukum ditegakkan dengan adil, dan agar dunia pendidikan ke depan bisa terbebas dari praktik kotor yang mengkhianati cita-cita anak bangsa.

Tags:
Jejak karier Nadiem MakarimKebijakan Merdeka BelajarDampak korupsi pendidikanKasus korupsi laptop ChromebookNadiem Makarim tersangka korupsi

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor