POSKOTA.CO.ID – Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam Kalender Hijriah.
Sementara, di Kalender Masehi tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada Jumat, 5 September 2025.
Momen ini menjadi salah satu hari besar yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Rasulullah SAW, Maulid juga menjadi momentum untuk memperkuat kecintaan kepada Nabi, menghidupkan nilai-nilai keteladanan beliau, serta mempererat ukhuwah antar sesama.
Di berbagai wilayah, peringatan Maulid Nabi dirayakan dengan berbagai bentuk kegiatan yang bersifat edukatif, spiritual, dan sosial, mulai dari pembacaan salawat hingga pemberian sedekah.
Baca Juga: Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Saat Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Sejarah Maulid Nabi
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali muncul pada era Dinasti Fatimiyah di Mesir, abad ke-11 M Hijriah, sebagai bentuk penghormatan dan upaya mempererat persatuan umat Islam.
Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam, termasuk Asia dan Nusantara, dan diterima sepanjang sepanjang tidak melanggar prinsip syariat.
Meski tidak ada perintah eksplisit dalam Al-Qur’an dan hadits, para ulama besar seperti Imam al-Suyuthi dan Ibn Hajar al-Asqalani menganggap Maulid sebagai inovasi baik (bid’ah hasanah) ketika diisi dengan kegiatan islami seperti pengajian, salawat, dan sedekah.
Baca Juga: Link Poster 1 Muharram 1447 H yang Bisa Diedit Sesuka Hati
Amalan Maulid Nabi
1. Memperbanyak Shalawat
Salawat adalah wujud penghormatan kepada Nabi. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat padanya sepuluh kali.”
2. Membaca Sirah (Kisah Nabi)
Menggali perjalanan hidup Nabi Muhammad untuk mengambil teladan dan memperkuat kecintaan kepada beliau.
3. Menghadiri Majelis Ilmu atau Pengajian
Sarana menyebarkan kisah dan ajaran Nabi lewat kajian agama.
4. Bersedekah
Meneladani sifat dermawan Nabi dengan berbagi kepada orang membutuhkan.
5. Puasa Sunnah
Disarankan berpuasa Senin, karena Nabi lahir pada hari itu.
Baca Juga: RS dan Universitas UMMI Bogor Semarakan Islamic Book Fair 2025
Hikmah dan Pelajaran dari Maulid Nabi
1. Kecintaan dan Dekat di Surga: Barangsiapa menyelenggarakan pembacaan Maulid dengan ikhlash akan menjadi teman Rasulullah di Surga. Imam Abu Bakar pernah menyatakan hal ini.
2. Menghidupkan Nilai Islam: Merayakan Maulid berarti turut menghidupkan semangat dan ajaran Rasulullah.
3. Pahala Seperti Ikut Perang: Mengadakan Maulid bisa dicatat seolah ikut serta dalam perang suci seperti Badar atau Hunain.
4. Masuk Surga Tanpa Hisab: Imam Ali menyampaikan bahwa penyelenggara Maulid berpeluang masuk surga tanpa perhitungan amal.
5. Bersama Para Shiddiqin, Syuhada, dan Shalihin: Imam Syafi’i menegaskan bahwa mereka yang mengumpulkan orang untuk Maulid plus memberi makan akan dibangkitkan bersama orang-orang mulia di akhirat.
6. Teladan Praktis: Maulid memberikan momentum untuk memperdalam iman, meneladani akhlak Nabi, serta memperkuat ukhuwah.
Demikian informasi mengenai Maulid Nabi.