POSKOTA.CO.ID – Momen pergantian tahun Hijriah, 1 Muharram 1447 H yang bertepatan dengan 27 Juni 2025, adalah waktu istimewa untuk menutup lembaran lama dan menyambut lembaran baru dengan hati bersih.
Membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun bukan sekadar rutinitas, melainkan ungkapan syukur, permohonan ampun, serta harapan agar Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan perlindungan.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Contoh Teks Pidato tentang Tahun Baru Islam 2025, Peringatan 1 Muharram 1447 H
Waktu Terbaik Membaca Doa Akhir Tahun
- Tanggal: 29–30 Zulhijjah 1446 H (Rabu 25 Juni dan Kamis 26 Juni 2025)
- Waktu: Mulai usai shalat Ashar hingga sebelum Maghrib
- Kuantitas: Dianjurkan dibaca tiga kali
Pada momen ini, kita merenungi segala kekhilafan sepanjang tahun lalu, memohon ampun, dan memohon agar Allah mempertemukan kita kembali dengan peluang bertaubat.
Baca Juga: Apa Amalan Malam 1 Suro yang Dianjurkan dalam Islam? Ini 5 Anjuran Saat 1 Muharram
Waktu Terbaik Membaca Doa Awal Tahun
- Tanggal: 1 Muharram 1447 H (27 Juni 2025)
- Waktu: Setelah shalat Maghrib
- Kuantitas: Dianjurkan dibaca tiga kali
Membaca doa awal tahun hukumnya mustahab (sunnah), melengkapi amalan syukur atas nikmat, sekaligus meminta keberkahan di tahun baru Hijriah.
Baca Juga: 10 Perkara Pembatal Keislaman Seseorang yang Wajib Dihindari Kaum Muslim
Bacaan Doa Akhir Tahun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Transliterasi: Allâhumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanî ‘anhu, walam atub minhu, wa lam tardhahu, wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika 'alâ 'uqûbatîtii, wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika. Allahumma fa inni astaghfiruka, fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu, wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. Wa shallalahu ‘alaa sayyidinâ Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.
Arti: “Ya Allah, aku memohon ampun-Mu atas segala perbuatan yang telah aku kerjakan selama tahun ini dari apa yang Engkau larang, sedang aku belum bertaubat darinya. Tahun baru ini telah tiba. Aku berlindung pada-Mu dari bujukan setan dan para pengikutnya. Aku pun memohon pertolongan-Mu guna mengalahkan hawa nafsu untuk berbuat jahat. Agar aku sibuk melakukan amal yang bisa mendekatkan diriku kepada-Mu wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Mulia. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat serta keselamatan ke junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan kepada para keluarga serta sahabatnya.”