POSKOTA.CO.ID - Seiring berkembangnya kota besar seperti Jakarta, kebutuhan akan konektivitas dan distribusi barang semakin mendesak. Infrastruktur jalan tol hadir bukan hanya sebagai penghubung antarwilayah, tetapi juga sebagai penopang utama kegiatan ekonomi.
Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan salah satu contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak besar bagi kelancaran logistik sekaligus memperhatikan aspek lingkungan.
Sebagai pintu gerbang utama distribusi barang dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju berbagai daerah di Indonesia, jalan tol sepanjang 11,4 km ini memegang peranan penting dalam menjaga roda perekonomian tetap berputar.
Namun, keberadaannya tidak hanya soal ekonomi, melainkan juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menghadirkan solusi transportasi berkelanjutan di tengah padatnya ibu kota.
Baca Juga: Petugas Tol Luka-luka Akibat Truk Kontainer Tabrak GT Ciawi 2
Sejarah dan Proses Pembangunan
Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok dimulai pada tahun 2008. Sayangnya, proyek sempat mangkrak selama beberapa tahun akibat berbagai kendala teknis dan nonteknis. Baru pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, proyek ini berhasil diselesaikan dan diresmikan pada 15 April 2017.
Pembangunan jalan tol ini memerlukan anggaran sebesar Rp 4,1 triliun, sebagian besar dibiayai melalui pinjaman dari pemerintah Jepang. Besarnya investasi yang dikeluarkan menggambarkan betapa vitalnya proyek ini bagi kelancaran transportasi logistik nasional.
Rincian Struktur dan Seksi Jalan Tol
Mengutip data dari laman binamarga.pu.go.id, Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari 5 seksi utama:
- Seksi E1 (3,40 km) → Menghubungkan jalan tol ini dengan JORR (Jakarta Outer Ring Road).
- Seksi E2 (2,74 km).
- Seksi E2’ (1,92 km).
- Seksi NS-Link (2,24 km).
- Seksi NS-Direct Ramp (1,10 km).
Keterhubungan ini membuat distribusi logistik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok menjadi jauh lebih efisien. Akses truk kontainer tidak lagi bergantung pada jalur padat perkotaan, sehingga mengurangi beban lalu lintas di jalan arteri.

Inovasi Ramah Lingkungan: Sound Barrier dan Windshield
Berbeda dari jalan tol pada umumnya, Jalan Tol Akses Tanjung Priok mengusung konsep ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa teknologi penunjang kenyamanan dan keselamatan berkendara:
Sound Barrier (Peredam Suara):
Dilengkapi dengan dinding peredam bising yang mampu meminimalkan kebisingan kendaraan, terutama di sekitar area permukiman dan fasilitas publik seperti rumah sakit.