POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menyalurkan program bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) yang meliputi Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ).
Berdasarkan keterangan resmi dari Dinas Sosial DKI Jakarta, Pemprov membagikan rekening Bank Jakarta kepada penerima manfaat baru pada 8-31 Agustus 2025.
Lebih lanjut, pencairan dilakukan secara bertahap sejak 25 Agustus 2025. Artinya, dana bansos baik KAJ, KLJ atau KPDJ sudah cair dan penerima manfaat dapat melakukan pengecekan di rekening yang sudah dibagikan pemerintah.
Kendati demikian, memasuki awal bulan September 2025 ini Anda sebagai penerima manfaat dapat melakukan pengecekan secara berkala dan mencairkan dana bansos sebesar Rp300.000 yang diberikan oleh Pemprov DKI.
Baca Juga: Bansos KLJ, KAJ dan KPDJ Agustus 2025 Cair, Begini Cara Cek Penerima dan Besaran Dana Bantuannya
Cara Cek Pencairan Bansos KAJ
Ada beberapa langkah untuk melakukan pengecekan status penerima dan pencairan dana bansos KAJ, berikut ini rinciannya:
Aplikasi JAKI
- Unduh aplikasi JAKI di Play Store atau App Store
- Buka menu “Bantuan Sosial”
- Masukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan)
Sistem akan menampilkan status pencairan jika Anda terdaftar sebagai penerima.
Website SILADU DKI Jakarta
- Kunjungi situs resmi: siladu.jakarta.go.id
- Masukkan NIK di kolom pencarian
- Klik tombol “Cek”, lalu tunggu hingga informasi muncul
- Datang ke Kantor Dinas Sosial
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos KAJ, KLJ, KPDJ Terbaru 2025 via NIK di Siladu dan JAKI
Jika Anda mengalami kendala teknis saat pengecekan online, Anda bisa langsung datang ke kantor Dinas Sosial terdekat.
Jangan lupa membawa dokumen seperti KTP atau KK sebagai syarat verifikasi data.
Perlu diingat, dana bansos diberikan untuk kepentingan yang mendasar. Untuk penerima KAJ, diimbau bantuan digunakan untuk kebutuhan anak-anak seperti biaya pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengingatkan supaya dana bantuan tidak disalahgunakan terlebih untuk judi online (judol) atau sejenisnya.
“Jangan sampai digunakan untuk judol, enggak ada manfaatnya. Yang ada adalah kerugian bagi saudara-saudara sekalian. Jadi sekali lagi, jangan digunakan untuk judol,” ujar Pramono Anung.