POSKOTA.CO.ID - Nafa Urbach, figur yang dikenal sebagai artis dan kini menjabat sebagai anggota dewan, tiba-tiba menjadi pusat perhatian akibat sebuah insiden yang membuat publik bertanya-tanya.
Kejadian ini menyangkut hilangnya sebuah platform digital yang menjadi sarana komunikasi langsungnya dengan ratusan ribu pengikut.
Kebingungan melanda para penggemar dan pengamat ketika akun Instagram pribadi Nafa Urbach, yang memiliki sekitar 4 juta follower, mendadak tidak dapat diakses.
Usaha untuk menemukan profilnya yang biasanya aktif membagikan berbagai aktivitas justru berujung pada kenyataan pahit: yang tersisa hanyalah pesan singkat dari platform tersebut yang seolah memutus semua tautan.
Baca Juga: Akun Instagram Nafa Urbach Hilang, Imbas Dinonaktifkan sebagai Anggota DPR?
Kemunculan pesan "Sorry, this page isn’t available" itu pun bersamaan waktunya dengan sebuah keputusan politik besar yang menimpa sang artis.
Hilangnya akun Instagram tersebut terjadi beriringan dengan pengumuman resmi dari Partai NasDem mengenai status keanggotaannya di dewan, memicu spekulasi tentang ada tidaknya kaitan antara kedua peristiwa ini.
Dua Pemberhentian dalam Satu Keputusan

Kepastian datang melalui siaran resmi Partai NasDem. Diketahui, Partai NasDem resmi menonaktifkan Nafa Urbach dari anggota DPR RI setelah pernyataan kontroversialnya beberapa waktu lalu. Tidak hanya Nafa, langkah serupa juga berlaku untuk Ahmad Sahroni. Keputusan ini efektif mulai Senin, 1 September 2025.
Dalam siaran persnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, "DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem."
Paloh juga menegaskan komitmen partainya dengan menyatakan, "Aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama dalam perjuangan Partai NasDem.” Pernyataan ini diinterpretasikan banyak kalimat sebagai bentuk klarifikasi atas prinsip yang dipegang partai.
Baca Juga: Nafa Urbach Unggah Video Permintaan Maaf dan Non Aktifkan Kolom Komentar
Akar Kontroversi: Pernyataan soal Tunjangan
