CIBINONG, POSKOTA.CO.ID – Salah satu tersangka provokator penyerangan Markas Komando Satuan Latihan (Mako Satlat) Brimob Cikeas, berinisial M, sempat mengaku bertindak atas perintah BS yang disebut sebagai anak seorang anggota TNI.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan, saat tertangkap personel Satlat Brimob Cikeas, M mengaku diperintahkan oleh saudara BS yang merupakan anak personel TNI di Jakarta.
Wikha menuturkan, pihaknya langsung menghadirkan perwakilan Korem 061 Surya Kencana, Kodim 0621, dan Polisi Militer 31 Bogor bersama BS dan ayahnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Peran 4 Provokator Penyerangan Mako Brimob Cikeas Bogor
"Dari pendalaman dan konfrontasi dari kedua belah pihak ternyata apa yang disampaikan oleh saudara M yang sudah divideo dan viral di beberapa platform media sosial itu adalah hal yang tidak benar," ujar Wikha kepada wartawan, Senin, 1 September 2025.
Ia menegaskan, rencana penyerangan itu murni inisiatif M setelah menerima pesan berantai, bukan perintah dari BS.
"Adapun saudara M sengaja menyebut nama saudara BS dengan harapan akan mendapatkan perlindungan, agar personel Brimob yang menangkap melepas yang bersangkutan," imbuhnya.
Sebelumnya, polisi menangkap 17 orang yang diduga merencanakan penyerangan Mako Satlat Brimob Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Baca Juga: 4 Orang Provokator Penyerangan Mako Satlat Brimob Cikeas Bogor Ditangkap
Dari jumlah itu, empat orang ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menjadi provokator, yakni M, AS, RP, dan BS.
"Di dalam seruan tersebut isinya adalah provokasi terkait ajakan untuk melangsungkan aksi penyerangan ke markas dan Rusun Brimob di Cikeas, bahkan salah satu ajakannya adalah untuk menghilangkan nyawa anggota Brimob," kata Wikha. (cr-6)