POSKOTA.CO.ID - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni menjadi sorotan setelah menolak tantangan debat terbuka dari influencer dan konten kreator, Salsa Erwina Hutagalung.
Penolakan yang disampaikannya secara terbuka melalui Instagram justru menuai kritik dan memicu keingintahuan publik mengenai rekam jejak akademisnya.
Tantangan debat ini dilayangkan Salsa Erwina sebagai bentuk protes atas pernyataan kontroversial Sahroni yang dinilai merendahkan masyarakat.
Sebaliknya, Sahroni memilih untuk tidak menerima tantangan tersebut. Alih-alih menunjukkan kesiapan, politikus yang akrab disapa Crazy Rich Tanjung Priok ini justru menyatakan dirinya masih perlu belajar.
Baca Juga: Nasib Ahmad Sahroni, dari Bilang Pendemo 'Tolol' Kini Dicopot sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Sahroni menulis, "Ane nggak akan ladenin orang yang ajak debat ane, ane mau bertapa dulu biar piner karena ane masih bloon. Ane ini masih bego."
Pernyataan tersebut justru menjadi bumerang dan ditanggapi secara negatif oleh warganet. Kolom komentar media sosialnya dipenuhi cibiran yang mempertanyakan kapasitas dan kualitasnya sebagai wakil rakyat.
Seorang netizen berkomentar, "Merendah untuk menaikkan mutu (silang). Merendah karena nggak bermutu (centang)." Komentar lain yang senada menulis, "Merendah untuk meroket (silang). Merendah karena SDM rendah (centang)." Netizen lain bahkan menyerukan, "Tolong ganti DPR dengan rakyat yang berprestasi seperti mbaknya yang berani lawan Sahroni ini dalam debat. Gua yakin Indonesia bisa maju."
Baca Juga: Jabatan Ahmad Sahroni Sekarang Apa? Resmi Dicopot Dari Jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Gelombang kritik ini kemudian mengalir ke pertanyaan mengenai kualifikasi pendidikan Ahmad Sahroni. Banyak yang membandingkannya dengan kasus Nafa Urbach, anggota DPR RI lain yang pernah dikritik karena latar belakang pendidikannya.
Namun, berbeda dengan anggapan banyak orang, riwayat pendidikan Sahroni ternyata cukup tinggi. Pria 48 tahun yang masa kecilnya bersekolah di SDN Kebon Bawang 05 Pagi, SMP Yappenda, dan SMA Negeri 114 Jakarta ini adalah seorang doktor.
Dia sempat tertunda kuliahnya karena faktor ekonomi dan baru bisa meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Pelita Bangsa pada 2009 setelah bekerja terlebih dahulu. Kesuksesannya di dunia usaha kemudian membawanya melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Komunikasi di Stikom InterStudi yang diselesaikannya pada 2020. Puncaknya, pada 2024 ini, Sahroni resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Borobudur Jakarta.
Siapa Salsa Erwina, Penantang Berprestasi Internasional?
Di seberang ring, Salsa Erwina justru hadir dengan segudang prestasi debat yang mumpuni. Perempuan yang kini menjadi diaspora dan menetap di Aarhus, Denmark ini bukanlah penantang biasa.
Dia adalah juara debat se-Asia Pasifik di Nanyang Technological University, Singapura. Sebelumnya, ia juga pernah tampil dan mencapai babak perempat final dalam ajang debat dunia di Berlin pada tahun 2012. Ia adalah mantan mahasiswa berprestasi UGM sebelum akhirnya melanjutkan studi di luar negeri.
Kini, melalui podcast-nya "Jadi Dewasa 101" (JDW 101), Salsa aktif membagikan konten inspiratif seputar pendidikan, pengembangan diri, dan isu sosial-politik.
Pengetahuan dan pengalamannya di kancah internasional inilah yang menjadi dasar kepercayaan dirinya untuk mengajak berdebat seorang anggota dewan, tanpa rasa gentar.
Penolakan Sahroni telah membuka ruang diskusi publik yang lebih luas, tidak hanya tentang pernyataan politiknya, tetapi juga tentang kualitas dan kapabilitas yang diharapkan masyarakat dari para wakil mereka di Senayan.