Meskipun gaji kecil, pembagian sederhana tetap bisa dilakukan:
- 50% untuk kebutuhan hidup (makan, kos, transportasi)
- 30% untuk keinginan dan hiburan sederhana
- 20% untuk tabungan atau dana darurat
3. Hindari Cicilan yang Tidak Perlu
Banyak anak muda tergoda cicilan gadget atau motor baru. Padahal, komitmen jangka panjang ini bisa menyedot sebagian besar gaji. Deddy menekankan pentingnya disiplin menghindari utang konsumtif.
4. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Theo Derick menyarankan pekerja muda untuk tidak terpaku pada satu sumber penghasilan. Dengan kemajuan digital, peluang freelance, bisnis kecil, atau side hustle bisa menjadi solusi menambah pendapatan.
Di luar teori keuangan, ada sisi emosional yang sering kali terabaikan. Hidup dengan gaji pas-pasan bukan hanya tentang angka, tetapi juga perasaan tertekan, rasa minder, hingga kekhawatiran masa depan.
Deddy Corbuzier mengangkat topik ini dengan gaya blak-blakan, membongkar stigma bahwa berbicara tentang uang itu tabu. Sementara Theo mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kapasitas berbeda dalam menghadapi tekanan.
Yang terpenting adalah menjaga kesehatan mental, sebab tanpa mentalitas yang kuat, strategi finansial secanggih apapun akan sulit dijalankan.
Relevansi dengan Milenial dan Gen Z
Generasi muda saat ini menghadapi tantangan unik:
- Biaya hidup meningkat lebih cepat dibanding kenaikan gaji.
- Tekanan sosial media yang menampilkan standar hidup tinggi.
- Ketidakpastian ekonomi akibat resesi dan perubahan industri kerja.
Podcast ini menjadi resonansi kuat bagi mereka karena berbicara dengan bahasa yang lugas, relevan, dan tidak menggurui. Pesannya jelas: meski hidup dengan gaji pas-pasan, bukan berarti masa depan berhenti.
Baca Juga: Kopi Pagi: Keberagaman Antar Kesejahteraan
Inspirasi dari Podcast: Lebih dari Sekadar Hiburan
Dengan ratusan ribu penonton, episode ini membuktikan bahwa topik finansial sederhana justru sangat dekat dengan kehidupan nyata masyarakat. Deddy berhasil menjadikan podcast bukan hanya sebagai hiburan, melainkan sebagai ruang edukasi dan motivasi.
Penonton tidak hanya pulang dengan tawa atau obrolan kosong, tetapi juga membawa pulang strategi nyata yang bisa diterapkan sehari-hari. Inilah yang menjadikan episode ini evergreen, selalu relevan meski waktu berganti.
Bertahan hidup dengan gaji UMR adalah seni keseimbangan. Seni menahan keinginan, seni mengelola prioritas, dan seni tetap bermimpi meski kondisi terbatas.