Amankan Demo Buruh pada 28 Agustus 2025, Polda Metro Jaya Siapkan 4.531 Personel

Rabu 27 Agu 2025, 19:08 WIB
Ilustrasi, lebih dari 4 ribu personel kepolisian akan diterjunkan Polda Metro Jaya untuk mengamankan aksi buruh pada Kamis, 28 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi, lebih dari 4 ribu personel kepolisian akan diterjunkan Polda Metro Jaya untuk mengamankan aksi buruh pada Kamis, 28 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa kelompok buruh yang rencananya digelar di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat, Kamis, 28 Agustus 2025.

"Terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP, dan Dishub, serta 632 personel Polres jajaran," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Rabu, 27 Agustus 2025.

Selain itu, kata Ade Ary, pihaknya juga menyiapkan langkah-langkah rekayasa lalu lintas untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap dapat berjalan meskipun ada aksi demonstrasi.

Namun demikian, rekayasa arus lalu lintas sifatnya situasional. Jika massa yang hadir cukup banyak dan menggunakan ruas jalan depan DPR, maka arus lalu lintas akan dialihkan.

"Namun bila masih memungkinkan berbagi jalan dengan masyarakat lain, maka tidak dilakukan pengalihan,” ucap Ade Ary.

Baca Juga: Benarkah Demo 28 Agustus 2025 Bisa Mengulang Tragedi 98? Simak Penjelasannya

Ade Ary menjelaskan, antisipasi juga disiapkan apabila ada massa yang masuk ke ruas Tol Dalam Kota. Polisi akan segera mengalihkan arus kendaraan agar pengguna jalan tidak terjebak di tengah kerumunan.

Ia mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan di sekitar kawasan DPR untuk mencari rute alternatif. Kemudian juga selalu mengikuti informasi terkini arus lalu lintas melalui akun resmi media sosial TMC Polda Metro Jaya.

“Jika terjadi kepadatan atau gangguan di tol, kami akan mengeluarkan kendaraan di exit tol depan Polda, di exit Tegal Parang, serta dari arah barat di exit Slipi. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengguna jalan,” terang Ade Ary.

Ade Ary mengimbau kepada para pengunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan tertib, damai, dan tidak mengganggu ketertiban umum. Ia juga mengingatkan massa aksi agar tidak memaksakan diri masuk ke ruas tol karena dapat membahayakan keselamatan.

“Kami mohon kepada para buruh untuk menjaga ketertiban, menyampaikan aspirasi dengan damai, sesuai aturan. Jangan sampai ada tindakan anarkis yang justru merugikan,” ucap Ade Ary.

Di sisi lain, Ade Ary juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas potensi ketidaknyamanan akibat rekayasa lalu lintas yang mungkin diberlakukan. Kata dia, rekayasa lalu lintas dilakukan untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan kelancaran bersama.


Berita Terkait


News Update