"Karena posisinya lagi lesu ya, banyak PHK, terus harga-harga naik. Nah, yang kedua ini adalah efek dari pandemi karena orang-orang yang dulu di-PHK, yang dipecat, masih sebagian belum bekerja," papar Esther.
Di sisi lain, Esther juga menilai bahwa transformasi digital menjadi salah satu faktor penurunan omzet pedagang warung kelontong.
"Sehingga tidak heran ada penurunan omzet dari penjual," kata dia.