BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Usulan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus perokok menuai kritik tajam dari berbagai pihak.
Tak hanya penumpang, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka pun ikut menolak gagasan tersebut.
Wacana gerbong merokok itu, pertama kali dilontarkan dalam rapat kerja bersama Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin pada Rabu, 20 Agustus 2025. Namun, alih-alih mendapat sambutan positif, usulan tersebut, justru memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Salah satunya datang dari warga Kota Bekasi, Ayu Salma, 26 tahun, yang kerap menggunakan kereta sebagai moda transportasi sehari-hari.
Ayu menilai, usulan tersebut bertolak belakang dengan kampanye pemerintah mengenai kawasan tanpa rokok.
Baca Juga: Penumpang Pertanyakan Urgensi Gerbong Perokok
“Saya jelas tidak setuju dengan usulan tersebut. Itu sangat bertolak belakang dengan apa yang dikampanyekan pemerintah. Apalagi ini transportasi publik, sudah seharusnya jadi tempat bebas kawasan rokok,” tegas Ayu, Senin, 25 Agustus 2025.
Menurut Ayu, pemerintah sebaiknya justru menyediakan fasilitas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Daripada untuk hal yang bisa merugikan, mending pemerintah menyediakan gerbong khusus wanita hamil dan menyusui. Itu jauh lebih bermanfaat,” ujarnya.
Namun, tidak semua warga menolak usulan tersebut. Faishal Imam, 32 tahun, warga kota bekasi lainnya, justru menilai usulan DPR terkait gerbong khusus perokok cukup memudahkan sebagian orang.
“Kalau misalnya saya naik kereta jarak jauh, hal itu memudahkan saya sebagai perokok. Jadi kami tidak perlu menunggu sampai stasiun tujuan baru bisa merokok,” katanya.