POSKOTA.CO.ID - Nama Irvian Bobby Mahendro (IBM) kini ramai diperbincangkan publik setelah ditetapkan sebagai salah satu dari 11 tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Irvian menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker periode 2022–2025.
Dalam penyelidikan, ia disebut menerima aliran dana fantastis hingga Rp69 miliar melalui sejumlah perantara.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkap bahwa sejak periode 2019–2024, Irvian diduga menikmati dana miliaran rupiah yang digunakan untuk kebutuhan pribadi.
“Aliran uang digunakan untuk belanja, hiburan, DP rumah, setoran tunai kepada pihak lain hingga berinvestasi di perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan jasa K3 (PJK3),” ujar Setyo Budiyanto.
Selain Irvian, sejumlah pejabat lain di Kemenaker juga diduga menerima aliran dana hasil praktik pemerasan ini, termasuk Gerry Aditya Herwanto (GAH), Hery Sutanto (HS) serta Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG).
Daftar Penerima Aliran Dana
Menurut data KPK, berikut deretan pejabat yang diduga menerima uang dari hasil culas tersebut, yaitu:
- Irvian Bobby Mahendro: Rp 69 miliar
- Anitasari Kusumawati: Rp 5,5 miliar
- Subhan: Rp 3,5 miliar
- Gerry Aditya Herwanto Putra: Rp 3 miliar
- Immanuel Ebenezer (Wamenaker): Rp 3 miliar
- Hery Sutanto: Rp 1,5 miliar
- FAH dan HR: Rp 50 juta per minggu (2021–2024)
- CFH: satu unit mobil
Baca Juga: Senyum Pakai Rompi Tahanan, Immanuel Ebenezer Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi oleh KPK
KPK Bongkar Bukti Percakapan Noel dan Irvian Bobby
KPK mengungkap percakapan antara Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel dengan Irvian Bobby saat meminta sebuah motor.
“IEG ngomong ke IBM, saya tahu kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya cocoknya motor apa,” kata Setyo menirukan perbincangan itu.
Kemudian Irvian membelikan Noel satu unit motor Ducati Scrambler dengan pelat nomor B 4225 SUQ.
“IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati off the road, mungkin maksudnya menutupi pembeli,” ujar Setyo.
Baca Juga: Profil Immanuel Ebenezer yang Kini Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Pernah Jadi Driver Ojol
Motor pemberian Irvian itu ditemukan menggunakan pelat palsu di rumah anak Noel dan kini telah disita oleh KPK.
“Motor ada di rumah anaknya, hari Kamis di antar ke kantor KPK,” ucapnya.
Selain itu, Noel juga meminta uang kepada Irvian sebesar Rp3 miliar. Bahkan Noel menyebut Irvian dengan sebutan ‘Sultan’.
Istilah tersebut mengambarkan bahwa Irvian sebagai pejabat yang paling memiliki banyak uang di Kementerian Ketenagakerjaan.
“IEG menyebut IBM sebagai ‘sultan’, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3,” tuturnya.
KPK juga mengungkap dugaan pemerasan terjadi saat para pekerja atau buruh harus mengeluarkan biaya atas tarif sertifikasi K3 hingga Rp6.000.000. Padahal, biaya atas itu hanya sebesar Rp275.000.
Penerimaan uang dari selisih antara yang dibayarkan oleh para pihak yang mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 dengan biaya yang seharusnya (sesuai tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP), mengalir ke beberapa pihak sejumlah Rp81 miliar.
Saat ini, baik Noel atau Irvian sudah ditetapkan sebagai tersangkan dan ditahan sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025.
Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto langsung mencopot jabatan Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker.