Kena OTT KPK, Ini Profil Immanuel Ebenezer dari Driver Ojol hingga Wamenaker RI

Sabtu 23 Agu 2025, 19:47 WIB
Wamenaker Immanuel Ebenezer ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus pemerasan di Gedung Merah Putih, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Wamenaker Immanuel Ebenezer ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus pemerasan di Gedung Merah Putih, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Dalam sebuah pertemuan dengan komunitas ojol di Cilandak, Noel sempat menceritakan pengalamannya mengandalkan motor untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bahkan untuk mendaftar menjadi mitra, Noel harus menggunakan surat nikah sebagai jaminan. Ia mengaku hafal titik-titik "gacor" di Jakarta, seperti kawasan Grand Indonesia yang selalu ramai pesanan.

Kisah tersebut sempat dijadikan motivasi agar para driver ojol tetap semangat dan tidak menyerah. Ironisnya, pesan moral itu kini berbanding terbalik dengan kasus yang menjeratnya.

Baca Juga: Siapa Irvian Bobby? Tersangka Korupsi yang Beri Motor Ducati dan Uang Rp3 Miliar kepada Immanuel Ebenezer

Karier Terhenti Usai Kena OTT KPK

Pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, KPK melakukan OTT di Jakarta yang menyeret nama Wamenaker Immanuel Ebenezer.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan operasi senyap ini. Ia menjelaskan bahwa penangkapan berkaitan dengan dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Selain Noel, sebanyak 20 orang turut diamankan, termasuk pejabat eselon II Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka langsung dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan intensif.

Lembaga antirasuah masih memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan.

Ironi Seorang Aktivis Antikorupsi

Sebelum menjadi pejabat negara, Noel dikenal sebagai aktivis vokal yang sering mengkritik praktik korupsi. Ia bahkan pernah menyerukan hukuman mati bagi koruptor.

Namun pernyataan itu kini menjadi bumerang setelah dirinya sendiri terjerat dugaan kasus serupa.

Ketika masih memimpin Joman, Noel juga rajin mengkritisi menteri-menteri di kabinet Joko Widodo yang dianggap tidak berintegritas.

Pada 2024, ia menyoroti kebijakan impor tekstil yang dinilainya merugikan industri dalam negeri. Reputasi sebagai sosok kritis justru menambah kontras ketika ia diciduk KPK.

Kekayaan yang Fantastis


Berita Terkait


News Update