Menurutnya, pembangunan jalan memang membawa sisi positif karena lingkungan lebih tertata. Namun mata pencaharian warga kecil ikut tergilas.
Baca Juga: Gempa Susulan Kembali Guncang Bekasi hingga Pagi Ini
“Buat masyarakat bawah seperti kami ini harusnya juga diperhatikan. Karena selama proyek jalan ditutup, kami sama sekali enggak bisa narik,” imbuhnya.
Meski begitu, Rahim dan Jatin tetap menyambut baik wajah baru jalan Gabus. Mereka berharap pemerintah menghadirkan fasilitas tambahan yang bisa menghidupkan kembali aktivitas warga.
“Ya mungkin biar ojek pengkolan juga rame lagi, ada baiknya dibangun taman atau ruang terbuka hijau. Jadi orang bisa tertarik main ke sini, terus jasa ojek juga bisa hidup lagi,” kata Rahim.
Sebelumnya, Camat Tambun Utara Najamuddin memastikan proyek pelebaran jalan Gabus sudah rampung sejak awal Agustus dan ditinjau langsung oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
“Ya, minggu pertama pada Agustus sudah selesai untuk turap dan pelebaran jalan yang viral kemarin. Dan sudah ditinjau langsung oleh Pak Bupati,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Kamis 21 Agustus 2025: Galeri24 dan Antam Turun, UBS Naik Tipis
Najamuddin menegaskan pihaknya akan terus memantau agar warga tidak kembali mendirikan bangunan liar di sempadan kali.
“Kami akan pantau setelah kemarin melakukan pembongkaran bangli. Kami akan pantau jangan sampai dimanfaatkan oleh warga kembali, dengan melakukan program seperti penanaman pohon atau ruang terbuka hijau,” tegasnya.
Meski pembangunan jalan membawa wajah baru bagi Kampung Gabus, jeritan para ojek pengkolan menjadi pengingat bahwa pembangunan seharusnya juga memberi solusi bagi masyarakat kecil yang menggantungkan hidup di kawasan tersebut. (cr-3)