Siapa dan Orang Mana Endang Yustika? Begini Kontroversi Dugaan Pungli Saat HUT RI di Kebun Raya Bogor

Rabu 20 Agu 2025, 08:12 WIB
Konten kreator sekaligus pebisnis, Endang Yustika, viral setelah mengaku menghadapi dugaan pungutan liar (pungli) di Kebun Raya Bogor. (Sumber: Instagram/@uc.you)

Konten kreator sekaligus pebisnis, Endang Yustika, viral setelah mengaku menghadapi dugaan pungutan liar (pungli) di Kebun Raya Bogor. (Sumber: Instagram/@uc.you)

POSKOTA.CO.ID - Konten kreator sekaligus pebisnis, Endang Yustika, viral setelah mengunggah video pengalaman tidak menyenangkan saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia di Kebun Raya Bogor.

Dalam video yang dibagikan di akun Instagram pribadinya, @uc.you, Endang mengaku menghadapi dugaan pungutan liar (pungli) yang dianggap tidak memiliki dasar aturan resmi.

Dalam ceritanya, Endang menjelaskan, asistennya dipanggil oleh petugas keamanan dan diberitahu tentang aturan tidak resmi yang mengharuskan pengunjung yang membawa makanan dari luar membayar biaya tambahan Rp15.000 per orang.

Dengan rombongan yang terdiri dari 50–60 orang, total biaya tambahan yang harus dibayarkan mencapai sekitar Rp700.000.

Konten kreator ini menegaskan dirinya tidak keberatan membayar apabila ada aturan resmi yang jelas, bahkan jika nominalnya cukup besar.

Namun, ketika meminta bukti aturan tersebut, petugas keamanan justru meninggalkan lokasi dan tidak kembali, sehingga menimbulkan kekecewaan dan kesan pungli.

“Kalau memang ada aturan resmi, saya pasti taat. Kalau alasan sampah, kami juga bisa bertanggung jawab. Tapi kalau tiba-tiba diminta bayar tanpa dasar jelas, tentu saya keberatan,” ungkap Endang.

Lantas, siapa dan orang mana Endang Yustika yang terlibat kontroversi dugaan pungli di Kebun Raya Bogor?

Baca Juga: Tutur Danau, Wisata Edukasi di Kebun Raya Bogor

Klarifikasi Kebun Raya Bogor

Menanggapi tuduhan pungli, General Manager Corporate Communication Kebun Raya Bogor (KRB), Zaenal Arifin, menjelaskan biaya Rp15.000 sebenarnya berlaku sebagai jaminan untuk grup yang mengadakan event, digunakan untuk pemeliharaan area konservasi dan kebersihan.

Zaenal menambahkan, biasanya tim keamanan akan menanyakan kegiatan yang dilakukan dan menghadirkan staf untuk menjelaskan aturan bagi grup.


Berita Terkait


News Update