Dampak Gempa Bekasi, BPBD Sebut Satu Musala di Desa Sukabungah Rusak Berat

Rabu 20 Agu 2025, 22:42 WIB
Ilustrasi, dampak gempa Bekasi. (Sumber: Pixabay | Foto: HtcHnm)

Ilustrasi, dampak gempa Bekasi. (Sumber: Pixabay | Foto: HtcHnm)

CIKARANG PUSAT, POSKOTA.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Rabu malam, 20 Agustus 2025, mengakibatkan sebuah musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, roboh.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan gempa dirasakan di seluruh wilayah Bekasi.

Sejauh ini, kata Dodi, berdasarkan laporan yang masuk, hanya satu sarana ibadah yakni musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, yang mengalami kerusakan berat hingga roboh.

“Berdasarkan laporan yang diterima, gempa bumi tersebut dirasakan pada seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi," kata Dodi saat dihubungi, Rabu malam, 20 Agustus 2025.

"Ada satu sarana ibadah (musala) di Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu rusak berat/roboh, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut,” jelas Dodi.

Baca Juga: Usai Gempa 4,9 SR Terjadi di Kabupaten Bekasi, KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Jalur Kereta Aman

Dodi memastikan, BPBD Kabupaten Bekasi terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Provinsi Jawa Barat, serta aparatur kecamatan untuk memantau perkembangan situasi sekaligus mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.

“Masyarakat diimbau tetap waspada namun tidak panik, serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD Kabupaten Bekasi,” ujarnya.

Meski hanya berlangsung beberapa detik, getaran gempa terasa cukup kuat hingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Seperti diceritakan Ela, 36 tahun, Ketua RT 006 RW 04 Kampung Poponcol, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Cikarang Pusat. Ela mengaku terbangun dari tidur saat gempa terjadi hingga berlari keluar rumah.

“Iya, kerasa banget. Kebetulan saya sudah tidur, terus kayak ada yang goyang-goyangin. Kaget langsung bangun,” ujar Ela.

Ela menuturkan dirinya sempat tertatih-tatih keluar rumah karena panik. Hampir seluruh tetangganya ikut berlarian keluar rumah mencari tempat aman.

“Nggak terlalu lama sih, tapi orang-orang pada keluar rumah semua karena takut,” ujarnya.

Meski guncangan terasa kuat, Ela memastikan lingkungan sekitarnya dalam kondisi aman. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan maupun korban di wilayahnya.

“Alhamdulillah masih aman kalau di wilayah kami. Untuk kerusakan kayaknya nggak ada, tapi saya nggak tahu di tempat lain,” jelasnya.

Baca Juga: Badan Geologi Sebut Gempa Bekasi Dipicu Aktivitas Sesar Baribis

Usai gempa, Ela mengatakan warga perlahan kembali ke rumah masing-masing. Namun rasa was-was masih menghantui.

“Alhamdulillah sekarang sudah aman. Ketakutan tetap ada, tapi kami tetap waspada aja,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Endang Supriatna, 36 tahun, warga Desa Pasirtanjung lainnya. Ia juga merasakan getaran kuat yang membuat keluarganya panik.

“Wah, di kampung saya tadi rame. Orang-orang pada keluar rumah. Kata saya, ini mah kayaknya radiusnya deket,” ungkap Endang.

Saat gempa terjadi, Endang sedang memperbaiki antena televisi. Getaran bahkan membuat kayu dan paku di rumahnya ikut bergerak. (cr-3)


Berita Terkait


News Update