Misalnya, jika harga emas yang dibeli Rp1 juta dengan potongan 10 persen, maka harga emas harus naik lebih dari Rp1,1 juta agar investasi bisa balik modal.
Kenaikan harga emas biasanya bersifat perlahan dan fluktuatif. Oleh karena itu, investor harus bersabar dan menahan emas dalam jangka waktu cukup lama agar keuntungan nyata bisa diperoleh.
2. Pilih Produk Emas Sesuai Kebutuhan
Memilih jenis emas yang tepat menjadi kunci sukses investasi. Ada dua jenis Utama yakni emas digital dan emas fisik.
Emas digital cocok untuk investor dengan budget kecil, karena potongan harga relatif sama meskipun pembelian dilakukan dalam jumlah kecil, misalnya Rp100.000–Rp500.000.
Emas fisik, terutama kepingan 5 gram ke atas, memiliki spread lebih rendah (sekitar 2,5–3 persen) dan cocok untuk investasi dalam jumlah besar.
Perhiasan emas kurang ideal untuk investasi, kecuali kadar emasnya di atas 90 persen.
Kandungan emas yang tinggi membuat kenaikan harga lebih sensitif, sehingga keuntungan lebih maksimal.
3. Hindari Cicilan untuk Investasi Emas
Mengambil emas secara cicilan atau melalui platform paylater tidak dianjurkan.
Bunga cicilan seringkali lebih tinggi daripada kenaikan harga emas, sehingga potensi keuntungan bisa hilang.
Investasi emas sebaiknya dilakukan dengan dana yang sudah aman dan tidak digunakan untuk kebutuhan darurat, agar fleksibilitas dan risiko tetap terkontrol.
Dengan strategi yang tepat dan pemahaman risiko, investasi emas tetap menjadi pilihan menarik bagi Anda untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.