"Program ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk mengurangi beban ekonomi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak dari keluarga kurang mampu," ujar Anung.
Baca Juga: Bansos PKH, BPNT dan PIP Cair Serentak 18 Agustus 2025? Cek Jadwal Penyalurannya
Rincian Penerima dan Manfaat Tambahan
Berdasarkan data Pemprov DKI, penerima bansos PKD Agustus 2025 terbagi dalam tiga kategori:
- 38.414 penerima Kartu Lansia Jakarta (KLJ): Bebas naik Transjakarta dan MRT.
- 4.489 penerima Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ): Fasilitas ruang khusus di transportasi umum.
- 13.448 penerima Kartu Anak Jakarta (KAJ): Bantuan tunai untuk kebutuhan pendidikan dan gizi.
Selain bantuan tunai, Pemprov DKI bekerja sama dengan Bank Jakarta untuk memastikan penyaluran dana berjalan lancar melalui rekening pribadi dan aplikasi JakOne Mobile.
Jadwal dan Mekanisme Penyaluran
Penyaluran dana dilakukan secara bertahap mulai 8–31 Agustus 2025 dengan rincian:
- Penerima baru akan mendapatkan kartu ATM khusus yang dapat diaktivasi di lokasi terdekat.
- Dana langsung masuk ke rekening setelah aktivasi.
- Penerima bisa menarik tunai atau bertransaksi non-tunai via JakOne Mobile.
Fasilitas Transportasi Gratis untuk Lansia dan Disabilitas
Salah satu terobosan baru dalam bansos PKD 2025 adalah perluasan akses transportasi gratis:
- Lansia dapat menggunakan Transjakarta, MRT, dan KRL Commuter Line tanpa biaya.
- Penyandang disabilitas mendapat prioritas tempat duduk dan pendampingan di halte/stasiun.
- Integrasi dengan JakLingko untuk kemudahan pembayaran digital.
Cek Saldo dan Transaksi via JakOne Mobile
Bank Jakarta menyediakan aplikasi JakOne Mobile untuk memudahkan penerima bansos mengelola dana, dengan fitur:
- Cek saldo real-time
- Transfer dan pembayaran digital
- Keamanan berlapis dengan verifikasi OTP
Baca Juga: Cara Dapat Subsidi Rp500.000 Bansos PKH Plus 2025, Ini Kriteria Penerima Bantuan
Dampak Sosial dan Harapan ke Depan
Program bansos PKD DKI Jakarta 2025 dinilai sebagai langkah progresif dalam mengurangi kesenjangan sosial. Dengan anggaran mencapai Rp16,9 miliar per bulan, bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendorong digitalisasi transaksi keuangan di kalangan penerima.
"Kami akan terus memperluas cakupan penerima dan meningkatkan layanan agar bansos benar-benar tepat sasaran," tutup Anung.