POSKOTA.CO.ID - Emas sejak lama dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang mampu bertahan dari gejolak inflasi maupun ketidakpastian ekonomi global. Jika dulu orang harus membeli emas batangan atau perhiasan, kini investasi emas dapat dilakukan secara digital.
Melalui platform berbasis aplikasi, investor bisa membeli emas dengan nominal kecil mulai dari Rp10.000. Inovasi ini memudahkan generasi muda, pekerja dengan penghasilan terbatas, hingga ibu rumah tangga untuk berpartisipasi dalam instrumen investasi yang sebelumnya identik dengan modal besar.
Namun, meskipun praktis, investasi emas digital tetap memerlukan strategi. Tanpa pemahaman yang baik, keuntungan bisa tergerus biaya transaksi atau salah waktu jual.
Baca Juga: Libur Kemerdekaan 2025 ke Puncak Bogor? Ini 5 Wisata Instagramable yang Wajib Dikunjungi
Mengapa Memilih Emas Digital?
Ada beberapa alasan mengapa emas digital semakin populer:
- Aksesibilitas Tinggi – Bisa dibeli kapan saja hanya melalui smartphone.
- Modal Terjangkau – Tidak perlu menunggu dana besar untuk mulai berinvestasi.
- Likuiditas – Mudah dijual kembali tanpa harus menunggu pembeli fisik.
- Keamanan – Disimpan secara digital di platform resmi yang diawasi OJK atau Bappebti.
- Fleksibilitas – Investor tetap bisa mencetak emas fisik jika diperlukan.
Dari perspektif manusia, emas digital memberikan rasa aman sekaligus kontrol yang fleksibel atas keuangan pribadi. Investor tidak perlu repot menyimpan emas batangan di rumah, yang rawan pencurian, namun tetap memiliki jaminan bahwa emas tersebut benar-benar ada.
Tips Investasi Emas Digital dengan Aman dan Efektif
1. Pilih Waktu yang Tepat untuk Membeli
Seperti pepatah lama, “beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi.” Prinsip ini berlaku juga di emas digital. Dengan memanfaatkan fitur notifikasi harga real-time dari aplikasi, investor bisa masuk pasar di momen yang tepat.
2. Manfaatkan Harga Emas Real-Time
Harga emas dipengaruhi oleh pasar global. Platform digital yang terpercaya selalu menampilkan harga secara langsung. Dengan data ini, investor bisa mengambil keputusan cepat ketika terjadi fluktuasi tajam.
3. Terapkan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Alih-alih menunggu harga turun, investor bisa membeli emas secara rutin dalam jumlah tetap. Metode DCA membantu mengurangi risiko membeli di harga puncak, sekaligus memberi hasil rata-rata yang stabil dalam jangka panjang.
4. Pahami Biaya Transaksi
Banyak investor pemula tidak sadar bahwa biaya administrasi dan margin pembelian dapat mengurangi keuntungan. Maka, penting memilih platform yang transparan dan memiliki biaya rendah.
5. Tetapkan Tujuan Investasi
Apakah emas digital untuk jangka panjang, tabungan pendidikan anak, atau dana darurat? Tujuan yang jelas akan memandu strategi jual-beli. Misalnya, untuk tujuan jangka panjang, lebih baik menahan emas meski harga naik.