“Pada saat gabungan piket Reskrim Polres dan piket Reskrim Polsek mendatangi yayasan dan kediaman pemilik yayasan SDIT, saudara AS tidak kooperatif dan tidak membukakan pintu,” tegas Agta.
Hingga kini, kedua orang tua korban menolak otopsi jenazah anak mereka. Sementara itu, kasus tenggelamnya dua siswi SDIT di Babelan masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. (cr-3)