POSKOTA.CO.ID - Pengusaha muda yang mencuri perhatian, Timothy Ronald, sempat menjadi bintang tamu di podcast ternama Deddy Corbuzier.
Dalam diskusi yang mendalam, ia membagikan berbagai pandangan menarik, mulai dari kunci kesuksesannya hingga prediksi menggelitik tentang peran Artificial Intelligence (AI) dan robot dalam kehidupan manusia.
Percakapan ini tidak hanya sekadar obrolan ringan, melainkan juga memetakan tantangan sekaligus peluang yang akan dihadapi generasi saat ini.
Lantas, apa saja poin-poin kunci yang dibahas? Mari kita kupas lebih dalam.
Baca Juga: 10 Cara Realistis Gen Z Mencapai Kebebasan Finansial: ’Now or Never!'
Rahasia Sukses Timothy Ronald: Kecerdasan Bukan Segalanya
Banyak orang penasaran bagaimana Timothy bisa meraih kesuksesan di usia yang terbilang muda. Ternyata, rahasianya tidak sesederhana sekadar "pintar".
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai bekerja sejak usia 15 tahun dan mengalami lonjakan kekayaan dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, ada dua faktor utama di balik kesuksesannya:
- Timing yang Tepat – Memanfaatkan momen ketika peluang muncul.
- Orang yang Tepat – Berkolaborasi dengan individu yang mendukung perkembangan dirinya.
"Kesuksesan saya saat ini lebih karena berada di waktu yang tepat dan bertemu orang-orang yang tepat, bukan semata-mata karena saya jenius," ungkap Timothy dalam podcast tersebut.
AI: Ancaman atau Peluang?
Salah satu topik yang hangat diperbincangkan adalah dampak AI, khususnya ChatGPT. Timothy mengakui bahwa AI telah menjadi pendorong utama yang mempercepat kesuksesannya. Namun, ia juga memberikan peringatan serius.
AI ibarat pedang bermata dua. Bagi para profesional yang sudah ahli, AI bisa menjadi mitra yang meningkatkan kemampuan mereka. Namun, bagi yang keterampilannya biasa-biasa saja, AI justru berpotensi menggantikan peran mereka.
"AI bisa membuat desainer yang sudah handal menjadi luar biasa. Tapi bagi yang kemampuannya pas-pasan, posisi mereka terancam," jelasnya.
Masa Depan Manusia di Tengah Dominasi Robot
Diskusi semakin menarik ketika Timothy memprediksi bahwa robot humanoid akan mengambil alih sebagian besar pekerjaan fisik. Hal ini, menurutnya, bisa memicu masalah baru, seperti distopia sosial.
"Bayangkan jika semua pekerjaan fisik dikerjakan robot. Manusia bisa menghadapi masalah kesehatan, seperti obesitas massal karena minimnya aktivitas fisik," ujarnya.
Lalu, apa yang akan menjadi peran manusia di masa depan?
Komoditas Paling Berharga di Era AI: Perhatian Manusia
Di sinilah pandangan Timothy menjadi sangat relevan. Ketika mesin dan AI mampu mengerjakan hampir segala hal, satu hal yang tidak bisa mereka gantikan adalah esensi manusiawi.
Oleh karena itu, aset paling berharga di masa depan bukanlah uang atau properti, melainkan perhatian manusia (human attention).
Baca Juga: Investor Timothy Ronald Dorong Keyakinan Diri sebagai Kunci Kesuksesan Finansial
"Di dunia yang dipenuhi robot, 'perhatian manusia' akan menjadi komoditas termahal. Kemampuan menarik dan mempertahankan perhatian orang lain akan menjadi kunci kesuksesan," tegasnya.
Prediksi Dampak AI dan Robot Menurut Timothy Ronald
- Pekerjaan Fisik Akan diambil alih oleh robot humanoid.
- Pekerjaan Kreatif & Teknis: Dibantu AI, tetapi mengancam pekerja dengan kemampuan menengah.
- Gaya Hidup Manusia: Potensi peningkatan masalah kesehatan, seperti obesitas.
- Aset Paling Berharga: Perhatian dan interaksi antarmanusia.
Langkah Persiapan Menghadapi Masa Depan
Mendengar prediksi ini, wajar jika muncul kekhawatiran. Namun, alih-alih takut, ini adalah saatnya untuk beradaptasi.
Jika mesin mengambil alih tugas teknis dan repetitif, maka manusia harus fokus pada keunggulan yang tidak bisa ditiru AI.
- Tingkatkan Soft Skill – Asah kemampuan komunikasi, empati, kreativitas, kepemimpinan, dan kecerdasan emosional.
- Manfaatkan AI sebagai Asisten – Gunakan teknologi untuk efisiensi pekerjaan rutin, sehingga lebih banyak waktu untuk berpikir strategis.
- Perluas Jaringan – Bangun relasi yang kuat karena pertemuan dengan orang-orang tepat adalah kunci sukses.
Pada akhirnya, diskusi antara Deddy Corbuzier dan Timothy Ronald menjadi pengingat bahwa perubahan besar sudah di depan mata.
Yang akan bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat, sambil tetap memegang nilai-nilai kemanusiaan. Sudah siapkah Anda?