POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang juga sebagai Kota Global menjadikan momen peringatan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan RI untuk menghidupkan lagi permainan tradisional.
Salah satunya dengan menggelar lomba permainan tradisional seperti egrang, damdas , gasing, terompah panjang, dan tok kadal.
Lomba akan digelar mulai pekan ini untuk peserta didik jenjang SMP dan SMA , di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan.
“Wah asyik nih, permainan tradisional dihidupkan kembali melalui lomba Agustusan,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Pemimpin Bijak, Dengar Suara Rakyat
“Aku juga senang, karena melalui obrolan warteg pekan lalu, 7 Agustus 2025, kami juga mengusulkan agar game tradisional dihidupkan kembali. Hendaknya peringatan HUT RI, dijadikan momen menggelar lomba game tradisional seperti egrang, gobak sodor dan lain – lain,” kata Yudi.
“Berarti sama dong dengan usulan kita, di antaranya membumikan lomba egrang, kita ikut bahagia,” kata Heri.
”Iya sih, Tapi jangan kepedean, permainan tradisional itu dihidupkan kembali oleh Pemprov DKI Jakarta melalui lomba Agustusan, bukan karena usulan kita, “ tambah Yudi.
“Siapa juga yang mengaku – aku begitu. Yang jelas, kami bahagia dan mendukung agar permainan tradisional dihidupkan kembali, digelorakan melalui aksi nyata seperti lomba,” kata Heri.
“Dengan menggelorakan kembali permainan tradisional, berarti kita ikut mendidik generasi era kini, tak hanya mengenal game tradisional, juga mengedukasi nilai – nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Ini juga untuk mencegah game online asing yang kadang tak sesuai dengan perilaku budaya kita,” jelas mas Bro.
“Betul permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor, terompah panjang ak hanya melatih keterampilan dan ketangkasan. Di dalamnya ada edukasi kebersamaan, kekompakan dan saling menghargai masing – masing pribadi, saling tolong menolong sebagaimana nilai –nilai budaya bangsa kita,” kata Heri.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Tim Solid dan Kompak
“Tak kalah pentingnya nilai – nilai budaya bangsa tadi, tak putus diedukasi melalui lomba Agustusan. Jangan selesai peringatan HUT RI, selesai juga permainan tradisional,” kata mas Bro.
“Setuju Bro. Edukasi nilai – niai akar budaya bangsa harus terus berlanjut pada generasi penerus masa depan,” kata Yudi.
“Itulah sebabnya, kami mengapresiasi jika Pemprov DKI Jakarta melalui koordinasi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan dapat melestarikan permainan tradisional Betawi melalui sekolah – sekolah dalam acara – acara tertentu atau bisa juga dikemas dalam pelajaran ekstrakulikuler,” kata mas Bro.
“Setuju Bro,” kata kedua sohibnya. (Joko Lestari).