CIBUNGBULANG, POSKOTA.CO.ID - Tumpukan sampah yang longsor di Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS) Galuga, Bogor, pada Senin, 11 Agustus 2025, diduga dipicu kondisi cuaca ekstrem dan tidak maksimalnya pengelolaan.
TPAS Galuga diketahui merupakan fasilitas pembuangan sampah yang dikelola bersama oleh Pemkot dan Pemkab Bogor.
Peristiwa ini menewaskan seorang operator alat berat berinisial AHM, 49 tahun, akibat tertimbun tumpukan sampah yang longsor.
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Muhammad Heri mengatakan, selain cuaca ekstrem, tumpukan sampah yang menggunung karena diperkirakan bertahun-tahun tidak diolah, juga menjadi penyebab utama longsor sampah terjadi.
"Ya, cuaca (ekstrem) dan itu sampah, sampah itu sudah terlalu lama di situ," kata Heri kepada wartawan di Mapolsek Cibungbulang, Senin 11 Agustus 2025.
Seharusnya, kata Heri, gunungan sampah itu diolah dengan baik, sehingga tidak jadi gundukan yang tinggi, dan bisa mengurangi risiko longsoran sampah.
"Sampah itu seharusnya diolah, tapi tidak dilaksanakan pengolahan sampai sekarang, sudah berpuluh-puluh tahun. Sampai sekarang belum ada pengolahan kayaknya," kata dia.
Baca Juga: Kronologi Operator Alat Berat Tewas Tertimbun Longsoran Sampah di TPAS Galuga Bogor
Diberitakan sebelumnya, seorang operator alat berat berinisial AHM, 49 tahun tewas setelah tertimbun longsor sampah di TPAS Galuga. Kapolsek Cibungbulang Kompol Muhammad Heri mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pukul 08.30 WIB.
"Si korban sedang bekerja memindahkan sampah, memilah sampah, jadi sampah itu ditumpuk jadi satu, disatukan dengan alat berat berupa backhoe," kata Heri kepada wartawan di Mapolsek Cibungbulang, Senin 11 Agustus 2025.
Tak lama kemudian, lanjut Heri, para pemulung di TPAS Galuga banyak yang berteriak Longsor. Namun nahasnya, korban tak dapat menyelamatkan diri dan terjatuh di lokasi longsornya sampah.
"Akhirnya (backhoe) guling masuk ke dalam tumpukan sampah tersebut, hingga mengakibatkan si korban terluka, karena tidak sempat keluar dari backhoe tersebut dan meninggal dunia," tutur Heri. (cr-6)