POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Bupati Lucky Hakim memperkenalkan solusi unik untuk mengatasi masalah hama tikus yang selama ini meresahkan petani.
Melalui program "Ular Sahabat Tani", ribuan ular jenis Coelognathus radiatus atau ular lanang sapi sengaja dilepasliarkan di area persawahan yang paling parah terkena serangan tikus.
"Kasihan petani gagal tanam dan rugi besar. Dengan gerakan ini, kita bantu mereka mengatasi hama," tegas Lucky Hakim saat ditemui Jumat, 8 Agustus.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi alami yang lebih aman dibanding penggunaan racun atau setrum listrik, sekaligus mengembalikan keseimbangan ekosistem pertanian di Indramayu.
Baca Juga: BPOM Cabut Izin 4 Skincare Doktif, Ini Daftar Produk yang Dilarang Edar
Solusi Alami untuk Pengendalian Hama
Lucky menjelaskan, populasi tikus di Indramayu semakin tak terkendali akibat hilangnya predator alami seperti ular, biawak, dan burung hantu. “Dahulu tikus bisa terkontrol, tetapi sekarang jumlahnya meledak karena predatornya diburu,” katanya.
Menurutnya, petani sering menggunakan cara berbahaya seperti racun atau setrum listrik untuk membasmi tikus, yang justru mengancam keselamatan manusia dan lingkungan. “Racun membahayakan hewan lain, setrum malah memakan korban manusia, sementara tikus tetap banyak,” ucapnya.
Ular Lanang Sapi: Predator Efektif dan Aman
Ular yang dilepas bukanlah jenis berbisa. Lucky memastikan ular lanang sapi relatif jinak, dengan panjang maksimal 1,5 meter dan tubuh sebesar jempol kaki orang dewasa. “Kalau bertemu manusia, ular ini akan kabur. Gigitan pun hanya menimbulkan luka lecet,” katanya.
Keunggulan ular ini sebagai predator tikus terletak pada kemampuannya masuk ke sarang tikus. “Burung hantu hanya memangsa tikus dewasa di malam hari, tidak bisa masuk ke lubang sarang. Ular bisa masuk dan memakan anak tikus,” jelasnya.
Satu ekor ular lanang sapi mampu memangsa 2-3 tikus dewasa per minggu, atau lebih dari 10 anak tikus jika berhasil masuk ke sarang. Warna cokelat kekuningan dengan garis hitam memanjang juga memudahkan petani mengenalinya agar tidak dibunuh.