Film Animasi Merah Putih One For All Banjir Kritik, Ini Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

Minggu 10 Agu 2025, 12:16 WIB
Sinopsis film Merah Putih One for All. (Sumber: Istimewa)

Sinopsis film Merah Putih One for All. (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini film animasi berjudul "Merah Putih One For All" sedang banyak disorot warganet.

Film ini dirilis menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

Dari pengumuman resmi, film ini akan segera tayang di layar lebar seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025.

Diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, dengan produser Toto Soegriwo dan disutradarai oleh Endiarto bersama Bintang.

Baca Juga: Siapa Sebenarnya yang Biayai Animasi Merah Putih One For All? Disebut Habiskan Anggaran hingga Rp8 Miliyar

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Toto Soegriwo menjelaskan bahwa film ini mengangkat keberagaman budaya Nusantara.

Cerita mengisahkan delapan anak dari latar belakang budaya berbeda, Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa yang bersatu dalam sebuah misi heroik menyelamatkan bendera pusaka Merah Putih.

Bendera tersebut hilang secara misterius hanya tiga hari sebelum upacara kemerdekaan dimulai.

Proses Produksi dan Anggaran Fantastis

Film berdurasi 70 menit ini diproduksi dalam waktu relatif singkat, dimulai pada Juni 2025. Produser Eksekutif Sonny Pudjisasono mengungkapkan bahwa anggaran produksi mencapai Rp6,7 miliar.

Jumlah ini disebut sebagai investasi besar untuk menghadirkan film animasi bertema nasionalisme yang memadukan hiburan dan pesan moral.

Film ini diharapkan mampu membangkitkan semangat persatuan, persahabatan, serta cinta tanah air di kalangan generasi muda. Namun, besarnya anggaran justru menjadi salah satu sorotan publik.

Baca Juga: Mengungkap Anggaran Film Animasi Merah Putih One For All, Siapa yang Biayai dan Apakah Perfiki Kreasindo BUMN?

Gelombang Kritik Warganet

Sejak trailer film dirilis, kolom komentar media sosial produser dibanjiri berbagai kritik. Sebagian warganet mempertanyakan kesesuaian kualitas animasi dengan dana yang digelontorkan.

Beberapa komentar menilai bahwa kualitas visual dan animasi tidak sebanding dengan anggaran hampir Rp7 miliar. Ada pula yang membandingkan hasilnya dengan standar film animasi lokal terdahulu seperti "Jumbo" atau "Meraih Mimpi".

Salah satu sorotan lain adalah keberadaan adegan gudang senjata yang dinilai janggal untuk film anak-anak bertema nasionalisme.

Warganet menyebut bahwa penyajian cerita kurang matang dan tidak didukung riset visual yang memadai.

Baca Juga: Arti FR dalam bahasa gaul TikTok? Begini Strategi Penggunaannya untuk FYP

Komentar pedas juga bermunculan, mulai dari menyebut film ini layak tayang di era 1940-an, hingga menganggapnya sebagai "aib negara" di ranah animasi.

Kritik tersebut tidak hanya soal teknis, tetapi juga mempertanyakan efektivitas penggunaan dana produksi.

Sinopsis Cerita

Film Merah Putih One For All mengisahkan sebuah desa yang tengah bersiap menyambut perayaan HUT RI.

Bendera pusaka yang setiap tahun dikibarkan pada upacara 17 Agustus hilang secara misterius. Delapan anak dari latar budaya berbeda bersatu membentuk Tim Merah Putih.

Mereka menghadapi berbagai rintangan: menembus hutan lebat, melintasi sungai deras, menghadapi badai, dan mengatasi konflik internal demi satu tujuan mulia untuk mengibarkan bendera di hari kemerdekaan.

Perjalanan mereka penuh momen lucu, tegang, hingga menyentuh hati. Cerita sarat pesan bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan penghalang, serta menegaskan pentingnya kerja sama dan cinta tanah air.

Meski mendapat banyak kritik, pihak produksi tetap optimistis film ini dapat menjadi tontonan keluarga yang inspiratif menjelang peringatan kemerdekaan.

Kehadiran film Merah Putih One For All diharapkan dapat memantik diskusi tentang kualitas produksi animasi di Indonesia dan memotivasi kemajuan industri kreatif nasional.


Berita Terkait


News Update