Ilustrasi istilah keuangan Gen Z. (Sumber: Freepik)

EKONOMI

5 Istilah Keuangan Gen Z Tren di Media Sosial, Cek Apa Saja!

Sabtu 09 Agu 2025, 12:33 WIB

POSKOTA.CO.ID - Generasi Z atau Gen Z semakin melek dengan literasi finansial, bahkan cara mereka mengatur uang punya ciri khas tersendiri.

Berbagai istilah baru bermunculan di media sosial, terutama dari para finfluencer di TikTok melalui komunitas FinTok yang sudah mengumpulkan lebih dari 4,5 miliar tayangan.

Setelah tren "girl math" atau matematika cewek yang sempat viral karena cara unik membenarkan belanja mahal, kini muncul sederet istilah keuangan lain yang mencerminkan pola pikir anak muda soal uang.

Sebagian membantu mengatur keuangan, sebagian lagi justru bisa bikin dompet tipis kalau tak hati-hati.

Baca Juga: 4 Side Hustle Tanpa Modal Cocok untuk Gen Z, Tambah Penghasilan Lewat Cara Kreatif

5 Istilah Keuangan ala Gen Z

Berikut 5 istilah keuangan Gen Z yang sedang populer dan penting kamu kenali, antara lain:

Loud Budgeting

Kalau biasanya orang menyembunyikan kondisi keuangan mereka, loud budgeting justru sebaliknya. Konsep ini mendorong keterbukaan soal anggaran dan keberanian untuk berkata “tidak” pada ajakan yang melebihi kemampuan finansial.

Contoh: menolak nongkrong di kafe mahal dengan jujur mengatakan sedang menghemat, bukan mencari alasan lain.

Dengan cara ini, kamu bisa tetap disiplin pada anggaran dan terhindar dari gaya hidup yang memaksakan diri.

Baca Juga: 4 Cara Cerdas Kelola Keuangan untuk Gen Z, Ini Langkahnya

Soft Savings

Berlandaskan filosofi YOLO (You Only Live Once), soft savings mengutamakan kesenangan saat ini dibanding tabungan jangka panjang.

Dana yang ada biasanya dialokasikan untuk pengalaman seperti konser, liburan, atau mencoba restoran baru, ketimbang ditabung untuk masa depan.

Meski menyenangkan, kebiasaan ini bisa berisiko jika tidak diimbangi rencana keuangan yang sehat.

Baca Juga: 10 Cara Realistis Gen Z Mencapai Kebebasan Finansial: ’Now or Never!'

Doom Spending

Ini adalah versi ekstrem dari soft savings. Doom spending terjadi ketika seseorang tetap belanja besar-besaran meski sedang dilanda kekhawatiran finansial entah untuk menghibur diri, mengurangi stres, atau sekadar mencari kepuasan instan.

Masalahnya, perilaku ini sering meninggalkan beban hutang dan penyesalan di kemudian hari.

Cash Stuffing

Meski terkesan baru, konsep ini sebenarnya mirip metode envelope budgeting yang sudah lama dikenal. Caranya, membagi uang tunai ke dalam beberapa amplop sesuai kategori pengeluaran, seperti kebutuhan harian, transportasi, dan hiburan.

Jika uang di satu amplop habis, berarti pengeluaran untuk kategori tersebut sudah harus berhenti. Metode ini efektif mengontrol belanja, asalkan kamu disiplin membayar semua transaksi dengan tunai.

Baca Juga: Menabung Fleksibel ala Gen Z dengan Konsep Soft Saving, Simak Langkah Praktisnya

Girl Math

Istilah ini populer karena cara berpikirnya unik sekaligus kocak. Girl math merujuk pada logika kreatif namun tidak selalu rasional untuk membenarkan pembelian mahal.

Misalnya, membeli kalung seharga USD500 yang sebelumnya dibanderol USD600 dianggap “menghemat” USD100. Atau karena rencananya akan diwariskan, maka dianggap gratis dalam jangka panjang.

Istilah-istilah keuangan Gen Z ini mencerminkan cara pandang baru anak muda terhadap uang. Ada yang bisa membantu membangun kebiasaan positif, seperti loud budgeting dan cash stuffing.

Namun, ada juga yang berpotensi bikin keuangan berantakan jika tidak bijak mengelolanya, seperti doom spending atau soft savings yang terlalu dominan.

Kuncinya, kenali tren, pahami risikonya, lalu sesuaikan dengan tujuan keuangan pribadi Anda.

Tags:
Istilah Keuangan ala Gen Zviral girl mathTikTok literasi finansialGen Z

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor