POSKOTA.CO.ID - Nama Tony Tanos kembali menjadi sorotan publik setelah cucunya, Joel Alberto Tanos, tewas akibat penikaman di Manado.
Tony dikenal sebagai tokoh berpengaruh di Sulawesi Utara yang kerap dijuluki “9 Naga Sulut” berkat kekayaan besar dan jejaring kuat yang ia miliki.
Melalui perusahaannya, PT Marga Dwita Guna, ia menguasai berbagai proyek konstruksi di kawasan Indonesia Timur.
Berdiri sejak 1993, PT Marga Dwita Guna dipercaya menangani proyek-proyek strategis di Manado, mulai dari pembangunan gedung, fasilitas pendidikan, dermaga, hingga infrastruktur jalan dan jembatan.
Baca Juga: Profil Diva Febriani dan Akun Instagramnya: Siswi Paskibra Madina yang Diduga Jadi Korban Pembunuhan
Menurut laman resminya, perusahaan ini mampu bertahan melewati berbagai krisis ekonomi dan telah menyelesaikan lebih dari 100 proyek besar.
Reputasinya semakin diperkuat dengan raihan sertifikasi internasional, seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, dan ISO 37001.
Makna Julukan ‘9 Naga Sulut’
Perlu dipahami bahwa “9 Naga Sulut” bukanlah organisasi resmi, melainkan istilah kiasan yang digunakan masyarakat untuk menggambarkan kelompok kecil individu atau keluarga yang memiliki pengaruh besar di berbagai bidang, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara.
Kata “naga” melambangkan kekayaan, kekuasaan, dan koneksi yang luas.
Kronologi Meninggalnya Joel Alberto Tanos
Joel tewas setelah ditikam oleh seorang residivis kasus pembunuhan di sebuah rumah di Jalan Sion, Kecamatan Sario, Manado.
Berdasarkan keterangan Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid, peristiwa bermula ketika Joel curiga lantaran kekasihnya tak kunjung pulang. Ia pun mencari tahu keberadaannya.
Baca Juga: Curanmor di Tambora Jakbar, Pelaku Ternyata DPO Kasus Pembunuhan
Saat mendapat informasi lokasi, Joel mendatangi rumah tersebut dan mendapati sang pacar bersama dua pria berinisial AMR alias Abdul (29) dan ES alias Ervan (27). Pertengkaran pun tak terelakkan.
Salah satu pelaku terlibat adu mulut dan perkelahian dengan Joel, sementara pelaku lainnya yang merupakan residivis, langsung mencabut pisau dan menikam dada kiri serta leher korban.
Meski Joel sempat dibawa ke RS Bhayangkara, nyawanya tak tertolong akibat luka yang parah. Prosesi pemakaman dilangsungkan pada Selasa 5 Agustus 2025 dan dihadiri sejumlah tokoh penting di Manado.