Tiba-Tiba Tidak Dapat Bansos? Ini 5 Penyebab Nama Anda Bisa Hilang dari Daftarnya!

POSKOTA.CO.ID - Banyak masyarakat yang protes karena namanya tiba-tiba tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial, padahal sebelumnya rutin mendapatkannya. Apa penyebabnya?

Kementerian Sosial menjelaskan bahwa penghapusan nama dari daftar penerima bansos baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bukan tanpa alasan.

Berikut lima kemungkinan penyebabnya:

5 Alasan Nama Anda Bisa Dicoret dari Daftar Bansos

1. Data Tidak Diperbarui di DTKS

Kemensos menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan penyaluran bansos. Jika data Anda tidak diperbaharui di tingkat desa/kelurahan, risiko terhapus dari daftar sangat besar.

Baca Juga: Pengamat Nilai Sebut Kartu Janda Jakarta Tumpang Tindih dengan Bansos

2. Kondisi Ekonomi Membaik

Jika pendapatan Anda dianggap sudah tidak lagi masuk kategori miskin atau rentan miskin misalnya karena penghasilan naik atau memiliki aset seperti kendaraan sistem bisa otomatis menghapus nama Anda.

3. Terdaftar di Dua Program Bansos

Satu keluarga hanya berhak menerima satu jenis bansos. Jika terdeteksi menerima bantuan ganda, salah satunya akan dicabut.

4. Data Ganda atau Tidak Valid

Ketidaksesuaian data, seperti NIK dan alamat yang tidak sinkron, bisa menyebabkan penghapusan otomatis dari sistem DTKS.

5. Perubahan Susunan Keluarga

Peristiwa seperti pernikahan, pindah domisili, atau kematian anggota keluarga dapat memengaruhi kelayakan penerimaan bansos.

Langkah yang Bisa Dilakukan Jika Nama Anda Hilang

Jangan panik! Jika merasa masih memenuhi syarat namun tidak lagi menerima bansos, lakukan ini:

• Laporkan ke RT/RW atau kelurahan setempat.
• Minta petugas desa memperbarui data di sistem DTKS.
• Cek status bansos secara mandiri di cekbansos.kemensos.go.id.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH 2025 dan Jadwal Penyalurannya di Sini

Tips Agar Tetap Terdaftar sebagai Penerima Bansos

1. Pastikan data KK dan KTP selalu sesuai.
2. Ikuti musyawarah pembaruan data di desa/kelurahan.
3. Rajin bertanya ke petugas pendamping sosial.
4. Pantau terus website resmi Kemensos untuk info terbaru.