Petugas kebersihan membawa sampah di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis, 7 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Petugas Kebersihan di Bekasi Minta Pemerintah Serius Tangani Sampah

Kamis 07 Agu 2025, 17:02 WIB

MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID - Petugas kebersihan di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, meminta penanganan serius dari pihak terkait terhadap persoalan sampah.

Maat, 45 tahun, petugas kebersihan yang sudah bertugas sejak 2001, menyebutkan, volume sampah di wilayahnya meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sayangnya, kurangnya jumlah armada membuat proses pengangkutan kerap terlambat hingga menimbulkan bau tak sedap di sekitar permukiman dan pasar.

"Iya benar, kami memang kekurangan armada. Dan sebagai pekerja lingkungan masyarakat di sini, saya mohon kepada pemerintah, kalau bisa armadanya ditambah. Biar pengangkutan sampah enggak ditunda-tunda setiap hari," kata Maat saat ditemui di lokasi, Kamis, 7 Agustus 2025.

Maat menambahkan, masalah keterlambatan pengangkutan mulai terjadi sejak adanya pergantian pengurus beberapa waktu lalu. Sebelumnya, kondisi sampah tidak separah ini.

Baca Juga: Petugas Kebersihan di Bekasi Kewalahan Atasi Sampah, Armada Pengangkut Kurang

"Sebenarnya ini dari kemarin masih menumpuk. Biasanya kalau udah jam 12, gerobak-gerobak di sini semuanya sudah kosong. Tapi sekarang sering terlambat diangkut. Ya mungkin karena armadanya juga kurang," ucapnya.

Maat menilai, jika armada tersedia dalam jumlah cukup, proses pengangkutan hanya butuh waktu tiga jam. Namun, ia dan rekan-rekannya justru harus bekerja hingga sore, karena menunggu kendaraan pengangkut datang.

"Paling lama 3 jam kami mengerjakan ini. Cuma yang lama itu nunggu mobil. Kadang-kadang sampai sore, itu yang bikin pekerjaan jadi lama," tuturnya.

Karena terus merasa terbebani, ia harus menyampaikan langsung harapannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono untuk turun tangan menangani sampah.

Baca Juga: Menuju Swasti Saba 2025, Wali Kota Bekasi Ungkap Strategi Wujudkan Kota Sehat

"Saya mohon kepada pemerintah, khususnya Bapak Aing nih ya, Pak KDM. Saya mohon dibantu permasalahan sampah di sini. Kalau bisa ditambah armadanya agar pekerjaan kami bisa lancar," ujarnya.

Adi, 57 tahun, rekan sesama petugas kebersihan di wilayah tersebut mengatakan, sebagian sampah yang kini menumpuk adalah sisa-sisa pembersihan dari Kali Kapuk akhir Juli lalu. Namun, sampah tersebut kini kembali menggunung di pinggir jalan, karena tidak kunjung diangkut.

"Sebetulnya kendala kami itu cuma di armada. Sampah dari kali itu sudah dipinggirkan, tapi belum diangkut. Kalau kendaraan lancar, pekerjaan kami pasti lancar juga," katanya.

Ia mengatakan, kondisi semakin rumit saat musim hujan tiba. Sampah yang menumpuk memperparah banjir, sementara proses pengangkutan pun terhambat karena kondisi jalan tergenang.

Baca Juga: Menuju Swasti Saba 2025, Wali Kota Bekasi Ungkap Strategi Wujudkan Kota Sehat

"Kalau hujan, banjir bisa sampai sepinggang. Itu juga salah satu penyebab utama banjir, karena sampah dari kali dan jalan belum sempat diangkut," tuturnya.

Ia menilai, penanganan masalah sampah seharusnya menjadi prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

"Kalau untuk pemerintah, tolong diutamakan sampah. Masalah sampah di Kota Bekasi sudah harus benar-benar dibenahi secepatnya," ujar dia.

Tak hanya petugas, keluhan juga datang dari warga. Syarif, 30 tahun, pedagang di Pasar Family, resah dengan kondisi lingkungan pasar yang dipenuhi tumpukan sampah.

Baca Juga: Warga Kampung Keberatan Jalan Komplek di Bekasi Dilengkapi Palang Pintu

"Sebagai pedagang yang sudah biasa di sini saja saya merasa terganggu dengan sampah yang semrawut dan mengeluarkan bau. Kalau bisa pemerintah segera memberikan solusi," ucap dia.

Ia pun berharap armada pengangkut segera ditambah agar kondisi pasar kembali bersih dan pembeli tidak kabur karena bau sampah yang menyengat. (CR-3)

Tags:
Dedi MulyadiGubernur Jabar sampahBekasi

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor