Kopi Pagi: Tiada Henti Menunggu Realisasi (Sumber: Poskota)

Kopi Pagi

Kopi Pagi: Tiada Henti Menunggu Realisasi

Kamis 07 Agu 2025, 06:00 WIB

“.rakyat menunggu karya nyata, bukan sebatas propaganda belaka. Kebijakan pro- rakyat harus benar – benar dirasakan, bukan sebatas awang – awang. Sekecil apapun aksi nyata akan lebih berharga, ketimbang mengumbar pernyataan tanpa kenyataan..” kata Harmoko.

Sering dikatakan stabilitas politik merupakan prasyarat bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, sementara kesejahteraan akan menjamin adanya stabilitas nasional maupun internasional.

Tanpa stabilitas politik, akan sulit menyelaraskan program pembangunan guna menyasar kesejahteraan rakyat. Bagaimana program pembangunan dapat berjalan,jika senantiasa diwarnai konflik politik, terlebih konflik kepentingan golongan dan partisipan.

Tidak berlebihan sekiranya banyak negara dengan pemerintahan baru hasil pemilu, langkah awal yang dilakukan dengan mencegah munculnya konflik politik. Membangun koalisi dan rekonsiliasi politik menjadi salah satu cara yang lazim dilakukan.

Baca Juga: Kopi Pagi: Moralitas Politik

Politik merangkul ( bukan memukul) yang diterapkan Prabowo Subianto sejak gelaran pilpres dan berlanjut hingga terbentuknya pemerintahan baru, menjadi solusi jitu dalam mengatasi konflik politik.

Terakhir, pemberian amnesti dan abolisi terhadap kedua tokoh nasional yang tersangkut hukum , tak lepas dari upaya kian memperkokoh stabilitas politik. Hasilnya dapat kita saksikan bersama, situasi semakin kondusif, dukungan politik dan publik bukan saja kian merebak, tetapi bertambah solid, baik yang berada dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

Ini sejalan dengan rujukan bahwa politik merangkul tak sebatas retorika dan sloganitas belaka, tetapi aksi nyata.

Begitupun dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, setelah stabilitas politik terkondisi dengan baik.

Kta paham betul bahwa stabilitas politik yang berlanjut dengan stabilitas ekonomi merupakan modal utama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.

Baca Juga: Kopi Pagi: Teladan Wujudkan Kemakmuran

Namun, modal besar tidak akan berarti , jika tidak dimobilisasi untuk mendatangkan kesejahteraan. Demikian halnya dengan stabilitas politik akan semakin berarti jika dibarengi dengan aksi nyata, kerja nyata dari para pejabat negeri, para menteri Kabinet Merah Putih dan jajarannya.

Tak hanya soliditas internal yang harus terus dipupuk, dirawat dan dijaga konsistensinya, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana melakukan aksi nyata menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi rakyat.

Menggelorakan aksi nyata kerja bersama tanpa prasangka. Dalam peribahasa Jawa disebutkan ‘saiyeg saeka praya, bebarengan mrantasi gawe - bekerja serentak dan bersama - sama menyelesaikan setiap masalah, bukan menciptakan masalah.

Landasannya adalah kesetaraan dan keselarasan untuk menciptakan keharmonisan, bukan yang satu ‘ngalor’ lainnya ‘ngidul’ nggak karuan hingga menciptakan suara sumbang.

Di sinilah perlunya dituntut saling menghormati menyayangi, mengasihi, memberi, berbagi, membantu, berkomunikasi, berteman tanpa iri, saling mendukung, saling menasehati, menghargai.

Beda pandangan dalam pelaksanaan program karena beda kementerian/ institusi/lembaga adalah dinama dalam membangun bangsa, tetapi hendaknya tidak tidak saling ejek, mencerca, menghina, merendahkan, meremehkan, dan menyakitkan.

Ingat rakyat menunggu karya nyata, bukan sebatas propaganda belaka. Kebijakan pro- rakyat harus benar – benar dirasakan, bukan sebatas awang – awang. Sekecil apapun aksi nyata akan lebih berharga, ketimbang mengumbar pernyataan tanpa kenyataan. Akan lebih baik sedikit tetapi bermanfaat, ketimbang tidak sama sekali, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Baca Juga: Kopi Pagi: Politik Tebar Pesona

Itulah harapan rakyat di tengah kebutuhan yang kian hari semakin meningkat.

Itu pula sebabnya, kebijakan yang digulirkan hendaknya benar – benar langsung dirasakan oleh masyarakat, utamanya rakyat kecil yang sangat membutuhkan uluran tangan dan kepedulian pemerintah.

Bukan hanya kebijakan di bidang pangan, pendidikan dan kesehatan, juga ekonomi kerakyatan untuk membantu para petani, peternak, nelayan, buruh, pekerja serabutan, perajin dan masih banyak lagi.

Kita ingin rakyat, utamanya yang berada di desa – desa, daerah terpinggirkan dan terluar tersenyum bahagia karena meningkat kesejahteraannya. Merasakan secara langsung murah sandang pangan lan papan.

Kita harus optimis itu semua itu bisa terealisasi sejalan dengan harapan rakyat yang tiada henti menunggu realisasi. (Azisoko)

Tags:
Harmokostabilitas politikKopi Pagi

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor