100 Guru SMA Dilatih Membuat eBook Interaktif Tanpa Internet

Kamis 07 Agu 2025, 08:10 WIB
Ilustrasi seorang guru tengah membimbing sejumlah siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. (Sumber: BBPMP Jatim)

Ilustrasi seorang guru tengah membimbing sejumlah siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. (Sumber: BBPMP Jatim)

TANAH ABANG, POSKOTA.CO.ID – Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) Kementerian Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Arasoft Korea Selatan melatih lebih dari 100 guru SMA dari 16 provinsi.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan eBook interaktif berbasis standar global EPUB 3.0.

"Seluruh peserta berhasil menyelesaikan buku digital interaktif yang memuat video pembelajaran, narasi suara, kuis, dan ilustrasi animatif yang dapat diakses tanpa koneksi internet," ujar Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Gogot Suharwoto, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Agustus 2025.

Gogot menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kompetensi guru dalam memproduksi konten digital pembelajaran.

Baca Juga: Pendidikan Nilai di Era Modern: Tantangan dan Solusi bagi Guru, Intip Latihan dan Kunci Jawab Cerita Reflektif Modul FPPN Topik 2

“Transformasi digital bukan sekadar pilihan, namun langkah strategis nasional untuk menjawab tantangan masa depan,” tegasnya.

Ia berharap guru-guru SMA dapat menjadi pelaku utama dalam membangun budaya literasi digital yang adaptif, kreatif, dan kontekstual.

“Kami berharap, para guru SMA menjadi pelaku utama dalam menginisiasi budaya literasi digital yang tidak hanya adaptif, tapi juga kreatif dan kontekstual dengan kebutuhan siswa,” tambah Gogot.

Dalam pelatihan ini, peserta menggunakan Namo Author, alat authoring berbasis HTML5+CSS3 dari Arasoft, serta Dabonda, aplikasi pembaca lintas-perangkat yang mendukung format EPUB, DOCX, PPT, dan PDF.

Baca Juga: Experiential Learning 2025: 3 Strategi Kolaborasi Guru untuk Pembelajaran

Semua karya peserta divalidasi langsung oleh tim teknis Arasoft untuk memastikan kualitas dan kelayakan distribusi di sekolah.


Berita Terkait


News Update