Game Roblox Dilarang untuk Anak, Pemerintah Siap Blokir Jika Terbukti Ada Kekerasan

Rabu 06 Agu 2025, 12:46 WIB
Kemenag dan Kemendikbud keluarkan larangan main Roblox untuk anak SD. Game ini disebut picu kekerasan dan dampak negatif. Orang tua wajib baca. (Sumber: Roblox)

Kemenag dan Kemendikbud keluarkan larangan main Roblox untuk anak SD. Game ini disebut picu kekerasan dan dampak negatif. Orang tua wajib baca. (Sumber: Roblox)

Mu’ti menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak. Ia meminta agar orang tua tidak hanya membatasi akses, tetapi juga aktif memandu anak dalam mengonsumsi konten digital.

"Dampingi (anak saat bermain gawai), harus kita pandu supaya yang diakses adalah yang bermanfaat dan mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat edukatif dan bermanfaat," pesannya.

Sebagai solusi, Kementerian Pendidikan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah meluncurkan Program Tunas, sebuah inisiatif perlindungan anak di ruang digital yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025.

Pemerintah Siap Blokir Roblox Jika Diperlukan

Juru Bicara Istana Prasetyo Hadi turut menanggapi isu ini. Ia membuka peluang pemerintah untuk memblokir Roblox jika terbukti memberikan dampak buruk bagi anak-anak.

"Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ memengaruhi perilaku dari adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan. Kita mau melindungi generasi kita, nggak ragu-ragu juga kita. Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, nggak ada masalah," tegas Prasetyo.

Ia menambahkan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan Komdigi untuk memantau konten-konten digital, termasuk game, yang berpotensi membahayakan anak.

Baca Juga: Cara Bikin Cake Semua Tipe di Grow a Garden Roblox, Auto Dapat Kosmetik dan Item Langka!

Literasi Digital Jadi Kunci

Mu’ti menegaskan bahwa solusi jangka panjang adalah dengan memperkuat literasi digital sejak dini. Anak-anak perlu dibekali pemahaman untuk memilah konten yang bermanfaat dan menghindari yang berbahaya.

"Tolonglah kami dibantu untuk diberikan anak-anak kita ini layanan yang mendidik, jangan layanan yang dapat merusak mental dan juga merusak intelektual mereka," tandasnya.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menekan dampak negatif game online sekaligus menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi generasi muda.


Berita Terkait


News Update