Sektor ini menjadi perhatian karena tak ada nama-nama senior seperti Praveen/Melati atau Hafiz/Gloria. Namun, regenerasi menjadi strategi jangka panjang PBSI. Jafar/Felisha sudah menunjukkan kekompakan di beberapa turnamen Asia, sementara Rinov/Pitha punya bekal pengalaman turnamen besar.
Paris, Panggung Harapan dan Tekanan
Arena Adidas, Paris, bukan hanya sekadar tempat penyelenggaraan. Lokasi ini menjadi simbol panggung dunia di mana para pemain harus membuktikan siapa yang layak disebut “yang terbaik di bumi.”
Suporter Indonesia di Eropa juga diperkirakan akan memberi dukungan besar, seperti terlihat di ajang All England dan French Open sebelumnya.
Kesiapan Teknis dan Mental: Lebih dari Sekadar Skor
PBSI menegaskan bahwa seluruh atlet yang diberangkatkan telah melalui pemusatan latihan intensif. Latihan fisik, teknik, hingga psikologi dilakukan secara simultan demi membentuk ketahanan total.
“Kami tidak hanya melatih pukulan dan stamina. Kami juga siapkan atlet secara mental agar tahan terhadap tekanan di laga penting,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky.
Bukan Sekadar Turnamen: Makna Nasionalisme dalam Bulu Tangkis
Bagi publik Indonesia, bulu tangkis lebih dari sekadar olahraga. Ia adalah bagian dari identitas nasional, kebanggaan kolektif yang menyatukan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Setiap smash, rally, dan kemenangan yang diraih atlet Merah Putih selalu menjadi pelepas dahaga prestasi di panggung internasional.
Baca Juga: Rekomendasi Lomba Menarik buat Acara 17 Agustusan, Cek di Sini
Potensi Medali dan Peta Persaingan Global
Persaingan di BWF World Championship 2025 dipastikan ketat. Negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Denmark, dan Malaysia menurunkan kekuatan penuh. Namun, Indonesia tetap menjadi penantang kuat, terutama di sektor ganda putra dan tunggal putra.
Prediksi peluang medali: