Cara Timothy Ronald Bangun Jaringan Kelas Atas, Bukan Cuma Modal Ngopi!

Senin 04 Agu 2025, 13:28 WIB
Cara Timothy Ronald membangun jaringan kelas atas. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

Cara Timothy Ronald membangun jaringan kelas atas. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

POSKOTA.CO.ID - Di era digital yang serba cepat dan kompetitif, membangun jaringan atau networking bukan lagi sekadar kegiatan sosial untuk memperluas pergaulan.

Networking telah menjadi salah satu pilar utama dalam membangun karier, memperbesar bisnis, hingga menciptakan peluang yang sebelumnya tampak mustahil.

Namun, membangun koneksi dengan tokoh-tokoh besar seperti pengusaha sukses, investor papan atas, hingga konglomerat ternyata tak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan keberanian mengajak ngopi.

Dalam hal ini, entrepreneur muda Indonesia, Timothy Ronald, punya pendekatan yang berbeda.

Di balik keberhasilannya berjejaring dengan tokoh-tokoh besar, terdapat strategi yang sistematis dan penuh pertimbangan.

Ia tidak sekadar ‘datang ke event lalu tukar kartu nama’, melainkan membangun hubungan berdasarkan nilai yang bisa ia tawarkan.

Lantas, bagaimana langkah konkret Timothy dalam membangun jaringan kelas atas? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Hidup Kamu Masih Berantakan? Coba Terapkan Aturan Seperti Timothy Ronald Ini

Cara Timothy Ronald Bangun Jaringan

Mengutip dari kanal YouTube pribadinya, berikut adalah cara Timothy Ronald membangun jaringan kelas atas.

1. Fokus

Menurut Timothy Ronald, langkah pertama untuk membangun jaringan kelas atas bukanlah dengan asal kenalan atau banyak ikut event.

Langkah paling penting justru adalah mengenal jati diri secara utuh, siapa kamu dan ke mana arah hidupmu.

Ia menekankan pentingnya memilih satu bidang, mendalaminya, dan menjadi yang terbaik di sana.

Dari situlah, kamu akan memiliki value bisa ditawarkan kepada orang lain, terutama mereka yang sudah jauh lebih sukses.

2. Jangan Datang Kosong

Timothy percaya, networking itu bukan tentang minta-minta, tapi tentang memberi.

Ketika ingin bertemu orang hebat, kamu harus punya sesuatu yang bisa ditawarkan.

Jangan datang hanya bawa proposal atau minta waktu, tanpa kontribusi nyata.

Menurutnya, orang-orang hebat tidak tertarik dengan obrolan kosong. Mereka lebih menghargai orang muda yang punya ide konkret, plan yang matang, atau minimal etos kerja yang terlihat jelas.

Baca Juga: Anak Muda Wajib Tahu! Ini 5 Langkah Cerdas Bebas Finansial ala Timothy Ronald

3. Mulai dari Lingkaran yang Relevan

Timothy menyarankan agar siapa pun yang ingin naik kelas dalam pergaulan, tidak langsung melompat ke konglomerat.

Ia sendiri membangun jaringan dengan cara progresif, mulai dari mentor kecil, naik ke partner, lalu akhirnya berjejaring dengan para taipan.

Relasi yang solid biasanya lahir dari pertukaran nilai yang seimbang.

Oleh karena itu, pahami dulu siapa target networking kamu, dan pastikan kamu punya sesuatu untuk dibawa ke meja diskusi.

4. Jadilah Pendengar yang Tulus

Salah satu kesalahan paling umum dalam networking adalah terlalu banyak bicara dan ingin menunjukkan kehebatan diri sendiri.

Timothy justru menyarankan sebaliknya: banyak mendengar, sedikit bicara.

“Kalau kamu ngomong terus, itu cuma isi dari otakmu sendiri yang kamu ulang. Tapi kalau kamu dengerin, kamu sedang isi ulang pengetahuan dari orang lain yang lebih pintar,” jelasnya.

Rendah hati dan punya empati adalah dua modal utama dalam membangun hubungan jangka panjang, terutama dengan orang-orang yang punya jam terbang tinggi.

Mereka bisa langsung menilai karakter seseorang hanya dari satu pertemuan.

5. Waktu adalah Segalanya

Dalam dunia bisnis dan pergaulan kelas atas, waktu adalah aset paling mahal.

Timothy sangat menekankan pentingnya menghargai waktu orang lain, terutama jika kamu diberi kesempatan untuk bertemu atau diskusi.

“Kalau kamu dapat jadwal ngopi jam 2 siang, datanglah jam 1. Tapi bukan buat ngobrol sejam dulu, melainkan nungguin. Karena waktu mereka enggak bisa kamu bayar bahkan dengan seluruh umurmu,” tegasnya.

Kebiasaan menghargai waktu ini menjadi cerminan profesionalitas sekaligus bentuk penghormatan terhadap relasi yang ingin dibangun.

Itu dia beberapa cara untuk membangun relasi dengan kelas atas untuk membuka networking.

Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukatif dan inspiratif, berdasarkan sudut pandang dan pengalaman pribadi Timothy Ronald yang dibagikan secara terbuka di berbagai platform publik.

Tidak semua strategi yang disebutkan cocok diterapkan dalam konteks dan kondisi setiap individu.


Berita Terkait


News Update