Baca Juga: Tips Implementasikan Strategi Investasi Selama Musim Altcoin
Lunasi Utang Sejak Dini
Utang berbunga tinggi seperti kartu kredit bisa menghambat rencana pensiunmu. Prioritaskan untuk melunasi utang tersebut agar keuanganmu lebih longgar dan siap untuk dialihkan ke tabungan pensiun.
Punya Asuransi Kesehatan
Seiring bertambahnya usia, biaya kesehatan akan meningkat. Asuransi kesehatan akan sangat membantu menekan pengeluaran tak terduga di masa pensiun, sehingga tabunganmu tidak cepat terkuras.
Gunakan Prinsip The 4 Persen Rule
Aturan ini membantumu menghitung berapa besar dana pensiun yang perlu dikumpulkan. Misalnya, jika kamu ingin memiliki penghasilan pasif Rp40 juta per tahun di masa pensiun, maka dana yang perlu disiapkan adalah sekitar Rp1 miliar.
Baca Juga: Crypto dan Gen Z: Cuma Tren Investasi atau Jalan Baru Menuju Kebebasan Finansial?
Evaluasi dan Disiplin Secara Rutin
Kunci sukses menyiapkan dana pensiun adalah konsistensi. Lakukan evaluasi rutin terhadap portofolio investasi dan strategi keuanganmu agar tetap selaras dengan target.
Tips Memilih Lembaga Dana Pensiun Swasta yang Tepat
Bagi kamu yang bekerja di sektor swasta, mengikuti program dana pensiun dari lembaga keuangan bisa jadi solusi tambahan.
Beberapa lembaga seperti bank, perusahaan asuransi, atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menawarkan program pensiun dengan manfaat jangka panjang.
Agar tidak salah pilih, berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan:
Baca Juga: Investasi Emas Masih Favorit, Ini 5 Alasan Gen Z dan Milenial Masih Pilih Instrumen Safe Haven
Perhatikan Biaya Administrasi
Setiap lembaga memiliki struktur biaya berbeda—baik itu biaya manajemen, administrasi, hingga penalti. Pilih yang transparan dan sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Tinjau Kinerja Investasi
Pilih penyedia dana pensiun yang memiliki track record investasi positif setidaknya dalam lima tahun terakhir. Meski kinerja masa lalu tak menjamin masa depan, ini bisa jadi indikator reputasi dan manajemen risiko.