Sementara, orang kaya melihat uang sebagai alat untuk menciptakan lebih banyak peluang.
2. Investasi pada Informasi adalah Kunci
Salah satu pembeda utama antara orang kaya dan miskin adalah akses pada informasi.
Orang kaya rela membayar ratusan juta rupiah per tahun hanya untuk mendapatkan informasi berharga, koneksi bisnis, atau analisis pasar terbaru.
Sementara itu, banyak orang miskin justru skeptis ketika ada peluang untuk belajar, sering kali menyebutnya scam atau buang-buang uang.
“Informasi itu mahal, tapi hasilnya bisa mengubah hidup,” tegas Timothy.
Baca Juga: Tak Lulus Kuliah, Timothy Ronald Buktikan Bisa Sukses Lewat Edukasi Finansial
3. Berani Ambil Risiko dan Keluar dari Zona Nyaman
Ketakutan akan risiko adalah alasan lain mengapa banyak orang tetap berada di posisi yang sama.
Banyak orang merasa nyaman dengan pola kerja, gaji, dan tabungan yang stagnan.
Padahal, dunia keuangan terus berkembang, dan mereka yang berani mengambil langkah baru justru mampu menciptakan kekayaan berlipat.
Timothy menyebut contoh di dunia kripto dan pasar saham, di mana peluang besar terbuka untuk mereka yang mau belajar dan tidak hanya ikut-ikutan tren.
“Orang kaya itu bukan sekadar pintar, tapi mereka berani bermain di luar aturan lama,” katanya.
4. Hapus Pola Pikir Lama, Bangun Pola Baru
Jika ingin keluar dari jerat kemiskinan, langkah pertama adalah menghapus pola pikir lama yang mengekang.