Investor Timothy Ronald Bongkar Strategi Membangun Bisnis, Simak Penjelasannya

Rabu 30 Jul 2025, 11:07 WIB
Tips membangun bisnis ala Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

Tips membangun bisnis ala Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Investor Timothy Ronald membagikan pandangan pribadi tentang cara membangun bisnis yang sukses, berdasarkan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia investasi dan kewirausahaan.

Timothy menekankan pentingnya menguasai tiga aspek utama dalam dunia bisnis, yakni pengelolaan alokasi modal, pengamatan terhadap bisnis-bisnis sukses, dan pemahaman terhadap kesenjangan atau “jurang” yang ada di pasar.

“Jadi ini semua berdasarkan keahlian gua, berdasarkan pengalaman gua. Lu kuasai tiga hal ini: alokasi modal. Lu lihat misalnya, bagaimana caranya bisnis yang sukses itu seperti apa, contoh-contohnya. Dan lu lihat jurangnya ini apa saja,” ujar Timothy, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Ia juga menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap ketiga aspek tersebut dapat menjadikan seseorang investor yang handal, bahkan tanpa harus mengikuti pelatihan formal atau membaca buku-buku bisnis.

Baca Juga: Waspada Perubahan Global 2030! Ini Cara Timothy Ronald Mempersiapkan Diri Agar Tak Menyesal

“Tiga ini lu kuasai, lu akan jadi investor yang sangat jago. Lu tidak perlu baca buku apa pun, lu tidak perlu belajar di mana pun,” katanya.

Lebih lanjut, Timothy mendorong audiensnya untuk aktif mencatat dan memetakan proses pengambilan keputusan dalam investasi, termasuk saat membangun bisnis sendiri.

Ia menilai bahwa hanya menonton atau mendengarkan tanpa mencatat tidak akan memberikan pemahaman yang utuh.

“Lu harus ambil kertas, ambil buku, lu catat gitu lho. Oke, ini apa saja? Alokasi modal itu ada 1, 2, 3, 4 gitu, tulis gitu. Nah, dari satu ini apa, dua apa, tiga apa, empat apa, itu lu checklist semua tuh,” tambahnya.

Baca Juga: Timothy Ronald Tekankan Pentingnya Evaluasi dan Belajar dari Kesalahan Investasi

Ronald juga menyinggung dinamika pasar yang bisa berubah kapan saja, seperti preferensi konsumen yang menurutnya bisa menjadi “jurang” dalam strategi investasi.


Berita Terkait


News Update