Kasus Kekerasan Seksual Anak di Cimahi Naik Lagi

Rabu 30 Jul 2025, 09:17 WIB
Anak-anak tampil memainkan alat musik angklung, di Cimahi, Rabu 30 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

Anak-anak tampil memainkan alat musik angklung, di Cimahi, Rabu 30 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

CIMAHI, POSKOTA.CO.ID — Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Cimahi kembali meningkat. Setelah sempat turun, jumlah kasus pada 2025 justru naik dibanding tahun sebelumnya.

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi mencatat, hingga pertengahan 2025 sudah ada 16 kasus. Padahal sepanjang 2024 tercatat 13 kasus.

Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, mengatakan kasus sempat melonjak drastis pada 2022 dengan 49 laporan. Angka itu menurun jadi 28 kasus pada 2023, lalu menjadi 13 pada 2024. Namun tahun ini kembali naik.

"Kekerasan seksual pada anak bukan cuma merusak fisik, tapi juga kejiwaan. Korban bisa trauma, minder, atau justru menarik diri. Makanya korban harus didampingi," kata Fitriani, Rabu, 30 Juli 2025.

Baca Juga: Ibu Satu Anak di Cimahi Nekat Edarkan Sabu

Mayoritas korban berasal dari keluarga ekonomi lemah, meski ada juga kasus yang terjadi di lingkungan sekolah. Untuk mengantisipasi, Pemkot Cimahi telah membentuk tim penanganan kekerasan di setiap sekolah.

“Tim ini mengurus semua bentuk kekerasan, termasuk bullying,” jelas Fitriani.

Selain pendampingan psikologis, DP3AP2KB juga siap mendampingi korban jika ingin menempuh jalur hukum. Namun, tantangan terbesarnya adalah korban dan orang tua kerap takut bicara.

"Sangat disayangkan, pelakunya malah justru orang terdekat,” ujarnya.

Untuk pemulihan psikologis, DP3AP2KB bekerja sama dengan psikolog dan pusat pembelajaran keluarga. Fitriani menegaskan, tanpa pendampingan, luka psikologis bisa membekas seumur hidup. 


Berita Terkait


News Update