"Ya harapan untuk kedepannya sih mudah-mudahan (pasar) Taman Puring bisa dibangunin lagi gitu, kan kemarin juga saya di sini tempat cari makan yang mudah-mudahan seperti itu harapan saya," ucapnya.
Pemilik warung kopi, Siti, 47 tahun, sudah berjualan sejak 2004 atau 21 tahun. Menurutnya, pasar pernah dilanda kebakaran, tetapi tidak separah sekarang.
"Saya dagang di sini udah 21 tahun pernah kebakaran tahun 2002 aku sebelum ke sini udah pernah kebakaran 2004 saya ke sini 2004," ujarnya.
Serupa dengan Andri, ia sudah meninggalkan pasar saat kebakaran terjadi.
"Terus di telepon temanku, (disuruh) balik ke Taman Puring kebakaran 'aduh kamu jangan ngaco' ini beneran' saya dikasih liat videonya, baru aku mandi salat balik sini udah ambrol semua saking gedenya api," katanya.
"Temanku yang baru yang nyampe Taman aja mau nyelamatin sepatu enggak selamat udah diserang api sana-sini udah panas jadi enggak boleh (masuk ke pasar)," ujarnya menambahkan.
Akibat kebakaran yang menghanguskan kiosnya itu, Siti menaksir kerugian mencapai Rp3 juta.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kebakaran Pasar Taman Puring yang Hanguskan 552 Kios
"Aku dagang Warkop di atas lantai 2, kalau aku kerugian nggak banyak paling 1 juta sampai 3 jutaan," kata Siti.
Dengan raut wajah sedih yang dibalut genangan air mata, Siti bercerita bahwa dirinya saat itu baru saja membeli keperluan barang dagangannya.
"Kalau saya kan pedagang warkop, warkop kan cuma jual kopi-kopi minuman jus gitu-gitu ya. kemarin habis belanja aku habis belanja susu gula kopi buat jualan sekarang buah juga baru belanja kayak alpukat, mangga, jambu penuh etalase itu tapi ya udah gosong," tutur Siti.