Ilustrasi instrumen investasi cryptocurrency yang menarik minat Gen Z. (Sumber: Freepik)

EKONOMI

Crypto dan Gen Z: Cuma Tren Investasi atau Jalan Baru Menuju Kebebasan Finansial?

Senin 28 Jul 2025, 17:13 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bila kita bayangkan cara menabung masa lalu dan masa kini berubah sangat drastis. Barangkali anak muda zaman dahulu memilih menabung dengan cara menyimpan uang di celengan atau rekening bank.

Tetapi bagi Generasi Z atau Gen Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, cara menabung beralih melalui instrumen investasi, bahkan mereka lebih tertarik dengan cryptocurrency yang kini dinilai sebagai aset cukup menguntungkan.

Menyimpan uang di aset digital ini bukan cuma tren atau tergerus fenomena Fear of Missing Out (FOMO), tetapi Gen Z ini memiliki pengetahuan terkait teknologi dan melihat potensi-potensi dari sejumlah instrumen investasi, salah satunya kripto yang dipandang sebagai simbol kebebasan serta keuangan masa depan.

Saat sistem keuangan konvensional terasa makin kompleks dan eksklusif, Gen Z justru melangkah ke arah sebaliknya menjelajahi dunia aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, NFT, dan proyek-proyek Decentralized Finance (DeFi).

Baca Juga: Investasi Emas Masih Favorit, Ini 5 Alasan Gen Z dan Milenial Masih Pilih Instrumen Safe Haven

Namun apa yang membuat aset digital semacam kripto ini memiliki daya tarik bagi Gen Z?

Alasan Gen Z Memilih Cryptocurrency

Mengutip dari laman Binus University, disebutkan ada 5 poin mengapa anak muda saat ini memilih aset digital yang tidak konvensional, antara lain:

Digital Native yang Cepat Adaptif

Tumbuh di era internet dan smartphone menjadikan Gen Z sebagai generasi yang paling adaptif terhadap perubahan teknologi.

Aplikasi seperti Binance, Metamask, hingga platform NFT seperti OpenSea sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Baca Juga: Strategi Investasi Obligasi untuk Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mulainya!

Menurut Groundworks Analytics, 76 persen Gen Z merasa nyaman menggunakan crypto. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.

Kemudahan akses dan antarmuka yang mudah digunakan membuat mereka tak butuh waktu lama untuk paham dunia kripto.

Lebih Percaya Blockchain daripada Bank

Sistem perbankan dianggap rumit, penuh aturan, dan tidak transparan. Sebaliknya, blockchain menawarkan sistem terbuka, akses global, dan peluang keuntungan yang lebih besar.

Laporan dari Gemini menyebutkan bahwa lebih dari 50 persen Gen Z di Amerika Serikat telah memiliki crypto.

Baca Juga: Pandangan Timothy Ronald tentang Pentingnya Dana Darurat sebelum Berinvestasi

Mereka melihatnya bukan hanya sebagai alat investasi, tapi juga sebagai perlindungan dari inflasi dan instrumen keuangan yang lebih fleksibel.

Belajar dari Sosial Media, Bukan Buku Teks

Tidak perlu ikut seminar mahal cukup buka platform media sosial seperti TikTok, YouTube, Reddit, atau Discord.

Para Gen Z sudah bisa belajar tentang crypto dari para finfluencer secara cepat dan real-time.

Groundworks Analaytics menyebutkan sebanyak 67 persen Gen Z bahkan mengaku belajar crypto dari media sosial.

Baca Juga: Rahasia Mencapai Kebebasan Finansial Lewat Investasi Obligasi, Simak Panduan untuk Pemula

Dari Pengguna Jadi Pencipta Ekosistem Web3

Gen Z tidak hanya menjadi pengguna pasif. Mereka aktif dalam ekosistem Web3, yaitu menjual dan mengoleksi NFT, terlibat dalam proyek DeFi, hingga menciptakan komunitas blockchain gaming.

Mereka juga cenderung mendukung koin-koin yang memiliki banyak project yang berhubungan dengan lingkungan, kebudayaan, kesenian atau sejenisnya.

Crypto Jadi Alat Transaksi, Gaya Hidup, dan Biaya Pendidikan

Hasil survei Bitget Wallet pada Februari 2025 terhadap 4.599 responden global menunjukkan bahwa Gen Z paling aktif memakai kripto untuk transaksi sehari-hari dari bermain game 39 persen, belanja harian 36 persen, hingga memesan perjalanan.

Menariknya, crypto juga dipakai untuk tujuan yang lebih aspiratif. Sekitar 32 persen responden menggunakannya untuk membeli hadiah atau perangkat digital, dan 30 persen lainnya ingin membayar biaya pendidikan dengan aset kripto.

Baca Juga: 7 Cara Beli Emas Batangan untuk Pemula, Investasi Aman dan Menguntungkan

Lalu yang paling mengejutkan, 35 persen responden justru lebih nyaman memakai crypto untuk belanja offline, seperti di restoran atau toko fisik, ketimbang online.

Ini menandakan kepercayaan yang makin tinggi terhadap stablecoin, dompet digital, dan sistem pembayaran QR code.

Perilaku Kripto Berdasarkan Generasi

Penggunaan Kripto Berdasarkan Wilayah Dunia

Sementara untuk penggunaan aset kripto berdasarkan wilayah di dunia, sebagai berikut:

Baca Juga: 7 Tips Memulai Investasi untuk Pemula, Bisa dari Modal Kecil

Kendati demikian bagi Gen Z, cyrptocurrency bukan hanya sekadar tren, viral atau FOMO. Namun menjadi bagian dari identitas digital mereka.

Dengan akses teknologi, semangat belajar mandiri, dan keberanian mencoba hal baru, Gen Z bisa menjadi pionir dalam revolusi keuangan digital.

Tetapi, potensi besar ini harus diimbangi dengan edukasi dan literasi keuangan yang kuat. Memiliki pengetahuan yang cukup dan pendampingan yang tepat, crypto bisa menjadi alat yang memperkuat kemandirian finansial Gen Z, bukan jebakan yang justru merugikan.

DISCLAIMER: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran investasi. Setiap keputusan berinvestasi baik dalam instrumen emas, kripto atau saham dan sejenisnya bukan tanggung jawab redaksi Poskota.

Tags:
investasicryptoBlockchainDecentralized FinancekriptoBitcoinGen Zcara menyimpan uangcryptocurrency

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor