Sementara di sisi kewajiban, catat semua cicilan, utang kartu kredit, atau pinjaman lainnya.
Biasakan untuk memperbarui catatan ini secara berkala, idealnya setiap bulan.
2. Hitung Net Worth Secara Rutin
Setelah memiliki neraca pribadi, langkah selanjutnya adalah menghitung net worth atau kekayaan bersih.
Angka inilah yang menentukan sejauh mana seseorang sudah mendekati kebebasan finansial.
Timothy menekankan, semakin besar net worth, semakin besar pula kendali seseorang terhadap hidupnya sendiri.
Tak hanya itu, dengan menghitung net worth secara berkala, kamu bisa memonitor apakah keputusan finansial selama ini sudah tepat atau perlu dievaluasi.
Baca Juga: 7 Strategi Mengelola Keuangan Usaha Modal Kecil agar Bisnis Cepat Berkembang
3. Fokus pada Pertumbuhan Aset Produktif
Langkah terakhir adalah memastikan bahwa sebagian besar pemasukan dialokasikan ke aset produktif, bukan konsumtif.
Contoh aset produktif meliputi saham, reksa dana, obligasi, bisnis, atau properti sewa.
“Jangan hanya kerja untuk uang, tapi biarkan uang juga bekerja untuk kamu,” kata Timothy.
Ia juga menyarankan, agar anak muda tidak takut memulai dari kecil. Menurutnya, yang terpenting adalah konsistensi dan disiplin dalam menabung serta berinvestasi.
Mencapai kebebasan finansial di usia 25 mungkin terdengar ambisius, tetapi bukan mustahil jika dilakukan dengan strategi yang tepat.