Alih-alih hanya mengejar gaji atau cuan instan, ia menyarankan, untuk membangun aset, jaringan, dan keterampilan.
“Orang miskin selalu berpikir soal ‘besok makan apa’. Orang yang berpikir kaya, mikirnya ‘10 tahun lagi gue di mana’. Itu yang membedakan,” kata dia.
Dengan cara berpikir seperti ini, seseorang akan terdorong untuk berinvestasi dalam diri sendiri, mengikuti pelatihan, membangun bisnis kecil, atau belajar dari mentor.
2. Lawan Mental Pecundang
Raja Kripto itu tak sungkan menyebut bahwa salah satu virus mental paling berbahaya adalah menyalahkan orang tua, pemerintah, hingga sistem sosial.
“Lu boleh lahir miskin, itu bukan salah lu. Tapi kalau mati miskin, itu salah lu sendiri. Dunia ini memang enggak adil, tapi apa gunanya lu ngeluh tiap hari?,” tegasnya
Bahkan, ia menyebut bahwa, setiap orang pasti akan punya masa sulit, tetapi yang membedakan adalah respons terhadap masa sulit itu.
Baca Juga: 5 Tips Hidup Sukses dari Timothy Ronald
3. Kerja Keras Tidak Cukup
Bekerja keras saja tidak cukup, menurut Timothy. Yang dibutuhkan adalah kerja keras yang disertai dengan arah yang jelas, konsistensi, dan keberanian mencoba hal baru.
Mental miskin seringkali terpaku pada pekerjaan tetap dan takut kehilangan rutinitas, padahal zaman sudah berubah.
Di era digital ini, akses informasi begitu mudah. Namun sayangnya, banyak yang hanya memakai internet untuk hiburan, bukan pengembangan diri.
4. Perluas Lingkungan
Timothy juga menekankan pentingnya lingkungan pergaulan. Menurutnya, jika seseorang hanya dikelilingi oleh teman-teman yang malas, tidak punya visi, dan suka menyalahkan keadaan, maka mental miskin akan menular.
Ia menganjurkan agar anak muda mulai aktif mencari lingkungan baru, melalui komunitas, seminar, forum bisnis, atau bahkan media sosial, asal digunakan dengan bijak.