POSKOTA.CO.ID - Kasus tuntutan terhadap guru Madrasah Diniyah (Madin) Ahmad Zuhdi atau Kyai Yudi di Demak terus berkembang dengan berbagai drama.
Setelah ramai di media sosial, wali murid Siti Mualimah akhirnya meminta maaf secara terbuka.
Namun, di balik permohonan maaf itu, terungkap adanya dugaan intimidasi yang melibatkan sebuah LSM serta surat panggilan polisi untuk menekan sang guru.
Didatangi LSM dan Diancam dengan Proses Hukum
Menurut Karmin, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Demak, sebelum meminta maaf, Siti Mualimah bersama beberapa orang dari LSM mendatangi rumah Kyai Yudi.
Baca Juga: Warga Kampung Pemulung di TPA Sarimukti KBB Waswas Digusur: "Kami Juga Manusia"
Mereka membawa surat panggilan klarifikasi dari Polres Demak dan mengancam akan melanjutkan proses hukum jika uang Rp25 juta tidak dibayar.
"Saya heran, kok bisa surat panggilan dari Polres dibawa oleh LSM?" ujar Karmin, mempertanyakan keanehan prosedur tersebut.
Solidaritas Guru dan Warga: Kumpulkan Dana untuk Bayar 'Denda'
Khawatir dengan nasib Kyai Yudi yang telah mengabdi puluhan tahun, para sesama guru madin dan warga sekitar bahu-membahu mengumpulkan dana.
Hasilnya, terkumpul Rp12,5 juta yang kemudian diserahkan kepada pihak Siti Mualimah.
"Kyai Yudi tidak punya uang, makanya kami iuran untuk membantunya," jelas Karmin.
Permintaan Maaf dan Sikap Ikhlas Kyai Yudi
Setelah tekanan publik semakin besar, Siti Mualimah akhirnya mengeluarkan video permintaan maaf dengan tulisan:
"Saya Siti Mualimah sudah meminta maaf kepada Pak Zuhdi. Mohon stop menghujat saya."
Di sisi lain, Kyai Yudi memilih untuk tidak menerima pengembalian uang yang telah diberikan. Ia mengikhlaskan semuanya demi menjaga ketenangan dan keharmonisan.
Baca Juga: DPRD Bogor Dorong Kapolres Baru Tingkatkan Pengelolaan Lalu Lintas di Kawasan Puncak
Misteri yang Belum Terjawab
Meski permintaan maaf telah disampaikan, kasus ini masih menyisakan tanda tanya. Peran LSM serta keabsahan penggunaan surat panggilan polisi oleh pihak non-resmi masih belum jelas.
Di tengah lunturnya penghormatan kepada guru, kasus ini juga menunjukkan betapa kuatnya solidaritas masyarakat ketika melihat ketidakadilan.