Gubernur Banten, Andra Soni bersama Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie dan Wali Kota Tangerang, Sachrudin, melakukan susur sungai di Kali Angke pada Rabu 23 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Primayanti)

JAKARTA RAYA

7,1 Kilometer Tanggul Kali Angke Belum Tersambung, BBWS Ciliwung Siap Lanjutkan Pembangunan

Rabu 23 Jul 2025, 21:27 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane mengungkapkan masih terdapat sekitar 7,1 kilometer tanggul di sepanjang Kali Angke yang belum tersambung.

Hal ini disampaikan Kepala BBWS Ciliwung, David Partonggo Marpaung, usai mengikuti susur sungai bersama Gubernur Banten, Andra Soni, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, dan Wali Kota Tangerang, Sachrudin pada Rabu, 23 Juli 2025.

“Lokasinya tidak menerus. Beberapa spot sudah dibangun tanggul, lalu putus beberapa meter, lanjut lagi, dan putus lagi. Secara kumulatif masih ada sekitar 7,1 kilometer yang perlu diteruskan, baik di sisi kanan maupun kiri sungai,” ujar David kepada awak media di kawasan Petir, Kota Tangerang.

Ia menambahkan, pembangunan lanjutan tanggul akan dilakukan melalui mekanisme kolaborasi antar instansi, termasuk pengadaan lahan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Pihaknya juga kini tengah menyiapkan pengusulan teknis lanjutan.

“Kami dari BBWS akan mengusulkan secara teknis untuk melanjutkan pembangunan tanggul. Tapi seperti yang Pak Gubernur sampaikan, ini tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada kolaborasi lintas pemerintah, termasuk dalam hal pembebasan lahannya yang mungkin bisa dianggarkan dari APBD provinsi atau kota,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Banten, Andra Soni turut menekankan pentingnya sinergi dalam menangani banjir lintas wilayah.

Baca Juga: Gubernur Banten Susur Sungai di Kali Angke, Soroti 'Pulau' Sampah dan Tanggul Jebol

Menurutnya, tim pengendalian banjir yang telah dibentuk berperan untuk memastikan solusi tidak dilakukan secara parsial.

“Pembebasan lahan jadi tantangan, karena itu di luar kewenangan BBWS. Tapi provinsi dan kota akan duduk bersama untuk menyusun langkah teknis dan regulasi. Intinya kita siap bantu dalam hal pengerukan, koordinasi, dan kolaborasi nyata di lapangan,” ujar Andra.

Ia juga menyoroti kondisi sungai yang dipenuhi tumpukan sampah hingga menyebabkan penyempitan aliran air. Selain pembangunan fisik, edukasi kepada masyarakat juga dinilai penting agar aliran sungai tidak kembali tercemar oleh limbah rumah tangga.

Pemkot Tangerang Siapkan Anggaran Pembebasan Lahan

Sementara itu, Wali Kota Tangerang, Sachrudin memastikan pihaknya siap menganggarkan pembebasan lahan di wilayah bantaran Kali Angke yang menjadi kewenangan Pemkot Tangerang.

“Kemarin saya sudah panggil Kepala Dinas PUPR dan juga pemilik lahan. Koordinasi sudah kita lakukan karena ini bagian dari kewenangan Kota Tangerang. Mudah-mudahan pembebasan bisa segera dilaksanakan,” ujarnya.

Baca Juga: Langkah Awal Normalisasi Kali Angke, Pemkot Tangerang Gelar Survei Gabungan

Ia menambahkan, sejumlah lahan di bantaran sungai sudah dibebaskan dan telah diturap. Namun masih ada pula lahan yang sudah bebas tetapi belum diturap, serta titik-titik yang masih perlu ditangani secara bertahap.

Menanggapi masalah sampah yang menumpuk di aliran sungai, Sachrudin menyebutkan bahwa penanganannya memerlukan sinergi lintas wilayah karena aliran air Kali Angke juga datang dari Bogor.

“Sampah ini kemungkinan datang dari Bogor. Karena itu perlu koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Kehadiran Kepala BBWS hari ini juga untuk menjalin komunikasi dengan daerah-daerah yang dilalui aliran sungai,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan kondisi sungai di wilayahnya menggunakan teknologi foto udara atau drone, terutama di anak-anak sungai seperti Kali Maharta dan Kali Cantika yang bermuara ke Kali Angke.

“Relatif kondisi di Tangsel sudah tertangani. Turap-turap juga sudah kita benahi. Di Tangsel tidak ada tanah menjorok ke sungai, juga tidak ada pohon pisang yang mengganggu aliran air. Tapi begitu masuk Kota Tangerang, banyak kelokan dan sedimentasi yang menyebabkan air terhambat dan berbalik,” ujar Benyamin.

Ia menambahkan, Pemkot Tangsel juga sudah membentuk tim pengendalian banjir yang akan berkoordinasi dengan tim serupa di tingkat provinsi dan BBWS.

Tags:
David Partonggo MarpaungTangselBantenTangerangBBWSKali Angke

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor