Timothy Ronald Beberkan Tips Mengubah Hidup, Simak Penjelasannya

Senin 21 Jul 2025, 12:56 WIB
Tips mengubah hidup ala Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

Tips mengubah hidup ala Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Entrepreneur sekaligus konten kreator Timothy Ronald menyoroti persoalan mendasar dalam upaya seseorang untuk mengubah hidupnya, yakni kesalahan dalam memaknai dua kata kunci, yakni bersyukur dan puas.

Menurutnya, kesalahan persepsi terhadap dua istilah tersebut kerap menjadi penghambat utama dalam pertumbuhan pribadi dan finansial seseorang.

“Orang yang bersyukur belum tentu dia sudah puas, dan orang yang sudah puas belum tentu bisa bersyukur,” ujar Timothy, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Dalam pemaparannya, Timothy menekankan bahwa banyak individu sejatinya memiliki “api” dalam diri mereka , keinginan kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Namun, api tersebut sering kali padam bukan karena kehilangan motivasi internal, melainkan karena pengaruh lingkungan yang mendorong untuk "puas" dengan kondisi saat ini atas nama rasa syukur.

Baca Juga: Quotes Timothy Ronald: Kekayaan Dibangun oleh Disiplin dan Kesabaran, Bukan Kejeniusan Semata

“Dengan kata-kata bersyukur, orang tuanya bilang dia harus bersyukur, teman-temannya bilang dia harus bersyukur, dan akhirnya dia melakukan yang namanya puas,” jelasnya.

Ia memberi contoh konkret mengenai seseorang yang telah berjuang dari berkendara motor hingga memiliki mobil Avanza. Ketika orang tersebut menyampaikan ambisinya untuk memiliki mobil yang lebih baik, seperti Alphard, justru yang diterima adalah desakan untuk “bersyukur” oleh lingkungan yang belum mencapai level yang sama.

Timothy juga mengkritisi penggunaan kata “sederhana” yang kerap digunakan sebagai dalih untuk menutupi ketidakmampuan finansial atau menolak kemajuan.

“Kalau duit lu Rp10 miliar terus lu beli McLaren Rp9 miliar, itu memang artinya lu mampu. Tapi kalau duit lu Rp10 juta dan lu beli Avanza, ya lu emang belum mampu, bukan berarti lu ‘memilih’ hidup sederhana,” tegasnya.

Baca Juga: 5 Level Manusia dalam Game Kapitalisme Kehidupan Menurut Timothy Ronald

Bagi Timothy, narasi semacam ini berisiko menghapus ambisi dan membuat seseorang menerima kenyataan yang belum tentu sesuai dengan potensi maksimalnya.


Berita Terkait


News Update