Ilustrasi pola pikir jadi kaya raya menurut Timothy Ronald. (Sumber: YouTube/Timothy Ronald)

EKONOMI

Terjebak Kemiskinan? Ini Pola Pikir Jadi Kaya Raya Menurut Timothy Ronald

Senin 21 Jul 2025, 20:21 WIB

POSKOTA.CO.ID - Berikut ini informasi yang dilansir dari kanal YouTube Timothy Ronald yang membicarakan pola pikir cara jadi kaya raya.

Sebagai informasi Timothy Ronald merupakan investor muda di pasar cryptorcurrency serta instrumen investasi lainnya.

Pernahkah Anda merasa bahwa meskipun sudah bekerja keras, tabungan tak kunjung bertambah, dan biaya hidup semakin mencekik? Jika ya, Anda tidak sendirian. Banyak dari kita mungkin menyalahkan kondisi ekonomi, pemerintah, atau bahkan nasib.

Namun, bagaimana jika akar masalahnya justru terletak pada pola pikir kita sendiri, yang secara tidak sadar menjebak kita dalam lingkaran kemiskinan?

Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Siklus Kemiskinan Versi Timothy Ronald, Cerminan Dilema Ekonomi Uang Fiat

Di tengah melimpahnya kekayaan di dunia, di mana segelintir orang mampu menghasilkan triliunan rupiah per tahun mengapa uang seolah tak pernah sampai ke genggaman Anda? Jawabannya mungkin ada pada "skrip" yang ditanamkan pada kita sejak kecil seperti sekolah yang rajin, cari nilai bagus, lalu kerja keras, menabung dan berharap gaji naik perlahan.

“Skrip ini, yang diajarkan oleh mereka yang bahkan belum tentu kaya, menciptakan ilusi keamanan finansial,” kata Timothy.

Mengapa Sistem yang Ada Tidak Dirancang untuk Membuat Anda Kaya?

Sistem edukasi, pekerjaan, bahkan perbankan yang kita jalani saat ini, seringkali tidak didesain untuk membuat Anda kaya.

Sebaliknya, mereka seperti roda hamster: Anda berlari kencang, namun hanya berputar di tempat. Contohnya:

Baca Juga: 7 Kebohongan Tentang Uang yang Bisa Merusak Masa Depanmu Menurut Timothy Ronald

Janji Palsu Gelar Akademik

Anda dijanjikan pekerjaan mudah setelah lulus S1, namun realitanya sangat berbeda. Banyak sarjana kesulitan mencari pekerjaan, apalagi dengan gaji yang layak.

Inflasi Menggerogoti Tabungan

Saat gaji naik, barang-barang kebutuhan pokok juga ikut naik. Akibatnya, daya beli Anda stagnan, bahkan menurun.

Investasi yang Menyesatkan

Berapa banyak dari Anda yang menabung saham selama bertahun-tahun, hanya untuk menyaksikan nilainya rugi? Ini bukan karena saham itu buruk, melainkan karena Anda mungkin tidak memahami "permainan" sesungguhnya.

Menurut Timothy, sistem tersebut dirancang untuk mengalihkan perhatian kita dari kebenaran finansial. Ia memberikan contoh bagaimana media sosial dan platform digital dipenuhi konten hiburan semata, menenggelamkan informasi penting yang dapat mengubah hidup Anda.

Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap 5 Industri Masa Depan yang Berpotensi Meningkatkan Kekayaan, Ada Apa Saja? Cek Selengkapnya!

“Jika Anda tidak terbangun sekarang, 20 tahun ke depan Anda mungkin masih akan berada di titik yang sama, meski sudah bekerja keras dan menabung mati-matian,” ujar Timothy.

Rahasia Tersembunyi Orang Kaya: Uang Bukan Sekadar Reward, tapi Alat!

Apa yang membedakan orang kaya dengan kita? Uang bagi mereka bukan sekadar reward atau hadiah atas kerja keras, melainkan sebuah alat.

Mereka tidak bekerja dari jam 9 pagi sampai 5 sore seperti kebanyakan orang. Sebaliknya, mereka menciptakan sistem yang bekerja untuk mereka.

“Orang kaya tidak pernah mengikuti aturan main yang diajarkan di sekolah: cari nilai bagus, cari kerja, lalu menabung. Mereka justru adalah para "pembuat aturan" atau "pemain yang mengakali aturan". Mereka menciptakan permainan mereka sendiri, memastikan posisi mereka selalu di atas,” ujarnya.

Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap 5 Industri Masa Depan yang Berpotensi Meningkatkan Kekayaan, Ada Apa Saja? Cek Selengkapnya!

Timothy memberikan gambaran terkait inflasi yang merupakan musuh bagi sebagian besar orang karena membuat harga beras, pendidikan dan kebutuhan lainnya melonjak.

Tetapi bagi orang kaya inflasi justru adalah sahabat. Saat inflasi naik, nilai aset seperti properti, mobil, atau investasi mereka juga ikut melambung.

Begitu pula dengan fluktuasi pasar seperti jatuhnya harga kripto atau saham. Saat kebanyakan orang panik dan menjual aset mereka, orang kaya justru melihatnya sebagai peluang emas untuk membeli lebih banyak karena mereka memiliki aliran pendapatan dari berbagai bisnis yang mereka ciptakan.

“Mereka bahkan memiliki bisnis yang justru diuntungkan saat inflasi terjadi,” ucapnya.

Baca Juga: Cara Simpel Mengatur Keuangan Pribadi ala Timothy Ronald

Mengapa Kerja Keras Saja Tidak Cukup?

Misteri terbesar yang disembunyikan dari kita adalah ini ‘Anda tidak perlu "mencari" uang; uang itu dicetak dan dipindahkan’.

Orang kaya tidak bekerja untuk gaji. Mereka fokus membeli dan menciptakan aset yang berkembang bahkan saat mereka tidur.

“Jika penghasilan Anda berhenti saat Anda berhenti bekerja, maka Anda hanyalah budak yang bergantung pada gaji berikutnya. Kebebasan finansial sejati datang dari memiliki sistem yang menghasilkan uang meskipun Anda tidak aktif bekerja,” ujarnya.

“Orang miskin hanya tahu "ayo nabung saham", sementara orang kaya justru adalah mereka yang menciptakan emitennya, membangun perusahaannya, menciptakan sistemnya, menggaji karyawan, lalu mendaftarkannya di bursa saham,” sambungnya.

Baca Juga: 3 Kunci Kaya ala Timothy Ronald: Manfaatkan Teknologi hingga Investasi Masa Depan

Data menunjukkan bahwa kekayaan sejati di pasar saham sebagian besar diperoleh oleh pemilik dan operatornya, bukan sekadar pembeli saham setelah listing.

Timothy menyebutkan jika orang kaya memiliki cara investasi yang jauh lebih kompleks semisal private equity deals, venture capital deals, dan proyek-proyek yang bahkan tidak pernah didengar.

“Mereka juga selalu menjaga posisi kas mendekati nol. Karena mereka memahami bahwa uang tunai adalah sampah yang nilainya terus tergerus inflasi,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Level Manusia dalam 'Permainan Kapitalisme' Menurut Timothy Ronald: Di Mana Posisi Anda?

Informasi dan Koneksi Jadi Investasi Termahal

Mengapa banyak dari kita kesulitan keluar dari lingkaran kemiskinan? Salah satu alasannya adalah ketakutan akan risiko dan keengganan untuk berinvestasi pada informasi.

Banyak dari kita masih menganggap trading kripto atau options sebagai judi, padahal ada individu seperti Jeff Yass (Susquehanna International Group) atau Ken Griffin (Citadel) yang menghasilkan triliunan Rupiah dari aktivitas tersebut.

Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang pasar yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang.

“Orang kaya tidak ragu membayar puluhan hingga ratusan juta rupiah per tahun untuk akses ke data terbaru, informasi eksklusif, atau bahkan sekadar makan siang satu jam dengan sosok seperti Warren Buffett. Karena mereka tahu nilai informasi adalah tak ternilai,” kata Timothy.

Baca Juga: Timothy Ronald Bongkar Tips Sukses sebelum Usia 30, Simak Penjelasannya

Informasi adalah keunggulan kompetitif yang memungkinkan mereka menciptakan 1,3 miliar dalam 10 menit, sementara Anda mungkin harus bekerja bertahun-tahun untuk mendapatkan gaji yang sama.

Ketika Anda melihat ilmu atau informasi finansial yang ditawarkan, reaksi pertama Anda mungkin "ini scam" atau "ini mahal."

“Sementara itu, orang kaya justru "pecandu" informasi. Mereka rela membeli kursus atau laporan mahal, meskipun 99 persen isinya sudah mereka ketahui, demi menemukan 1 persen informasi baru yang bisa mengubah permainan mereka,” tuturnya.

Pilih Tetap Jadi "Budak Sistem" atau Jadi "Pemain"?

Pernahkah Anda berpikir, mengapa seluruh sistem  mulai dari sekolah, perusahaan, sistem gaji, hingga perbankan seolah didesain untuk menguntungkan yang di atas dan membuat Anda tetap di bawah? Bank yang dulu Anda datangi untuk memohon KPR, justru akan datang memohon kepada orang kaya untuk mengambil utang ratusan miliar.

Ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari sistem yang didesain sedemikian rupa untuk mengkonsentrasikan kekayaan.

“Ketika Bitcoin turun 30 persen, banyak yang panik dan menjual. Tahukah Anda siapa yang membeli? Orang-orang yang memahami "permainan" ini. Mereka justru membeli saat harga murah, dan tertawa saat harganya melambung tinggi,” ucapnya.

Anda telah diberikan informasinya. Anda telah tahu "permainannya" berbeda. Sekarang, pertanyaannya adalah “Apakah Anda akan tetap memilih menjadi "budak sistem" yang berlari di roda hamster, atau Anda berani belajar untuk menjadi "pemain" yang menciptakan dan mengakali sistem?”

Setiap jam yang Anda tunda untuk belajar dan bertindak, ada orang lain yang mengambil langkah untuk menguasai masa depan Anda.

“90 persen orang mungkin akan kembali pada kebiasaan lama mereka: kerja, gaji, menabung, dan tetap miskin. Mereka akan terus menghindari risiko, enggan berinvestasi pada ilmu dan merasa nyaman dalam "penjara finansial" yang mereka ciptakan sendiri,” kata Timothy.

“Masa depan selalu datang kepada mereka yang berani mengambil langkah sekarang. Pilihannya ada di tangan Anda,” sambungnya.

Tags:
finansiallingkaran kemiskinaninvestor mudainvestasicryptorcurrencycara jadi kaya rayaTimothy Ronald

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor