POSKOTA.CO.ID - Kabut duka menyelimuti perhelatan akbar pernikahan putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina yang seharusnya dipenuhi suka cita.
Namun, tragedi tak terduga menimpa pesta rakyat yang digelar, merenggut tiga nyawa tak bersalah serta puluhan orang luka-luka.
Tiga orang yang meninggal tersebut diantaranya dua warga sipil, yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) dan satu orang anggota kepolisian Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Sedangkan dalam laporannya, 26 orang diketahui luka-luka.
Di tengah gemuruh simpati dan pertanyaan publik, Gubernur Dedi Mulyadi justru melontarkan pengakuan mengejutkan yang memicu tanda tanya besar.
Benarkah sang Gubernur tak tahu menahu soal acara makan gratis di siang hari yang berujung fatal ini? Mari kita telusuri lebih dalam kejanggalan demi kejanggalan yang menyertai insiden tragis ini.
Pengakuan Dedi Mulyadi: Pergeseran Narasi yang Mencurigakan
Sorotan tajam tertuju pada Gubernur Dedi Mulyadi setelah insiden pilu ini. Saat ditemui pasca Rapat Paripurna DPRD Jabar pada Sabtu, 19 Juli 2025, Dedi bersikukuh bahwa jadwal pesta rakyat yang ia pahami dan promosikan melalui media sosial dilaksanakan pada malam hari, bersamaan dengan panggung hiburan yang menampilkan deretan artis kenamaan seperti Ohang, Kiwil, dan Ceu Popon.
"Acara yang kemarin itu, dijadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah, itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni, dan dilakukan di lapangan," ujar Dedi.
Ia bahkan merujuk pada unggahan di kanal YouTube miliknya sebagai bukti konkret rencana acara yang terpusat di malam hari.
Baca Juga: Tragedi di Pesta Pernikahan Putra Gubernur Jabar: 3 Tewas, Dedi Mulyadi Janjikan Santunan Rp150 Juta
"Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Jadi yang jam 13 (siang) itu tidak ada dalam agenda yang saya miliki," ucapnya.