"Ada tuh menteri yang bikin kebijakan pembelian Elpiji, ada korban sampai meninggal gara-gara antri tuh. Sampai sekarang masih jadi menteri sambil menikmati hidup," kata netizen.
"Food estate apa bukan ketidakcermatan?” ujar netizen.
“Kertajati, IKN, dan Food Estate,” tutur netizen.
Baca Juga: Dukungan Publik Menguat, Ferry Irwandi Bongkar Ketidaklayakan Vonis 4,5 Tahun untuk Tom Lembong
“Enggak sekalian periksa food estate? IKN?" ucap netizen.
Reaksi netizen ini menunjukkan bahwa isu ketidakcermatan kebijakan dan pertanggungjawaban pejabat publik sangat relevan di mata masyarakat.
Kasus Tom Lembong ini seolah membuka kotak Pandora untuk diskusi lebih lanjut mengenai akuntabilitas para pembuat kebijakan.
Sebagai informasi tambahan, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memang menyatakan bahwa Thomas Trikasih Lembong tidak menikmati hasil korupsi dan tidak memiliki niat jahat.
Namun, kerugian negara dan keuntungan pihak lain yang diakibatkan oleh kebijakannya menjadi dasar utama vonis 4,5 tahun penjara tersebut.